Gaza, 26 Dzulhijjah 1435/20 Oktober 2014 (MINA) – Pejabat senior Hamas dan anggota parlemen Palestina, Salah Al-Bardawil pada Ahad kemarin mengatakan, Gerakan Hamas memiliki kartu kuat yang akan memungkinkan memaksa Israel untuk memenuhi kewajibannya.
Bardawil menegaskan, Gerakan Hamas mampu menekan pihak Israel selama perundingan tidak langsung di Kairo untuk memenuhi tuntutan rakyat Palestina di Gaza berdasarkan perjanjian gencatan senjata yang ditengahi Mesir.
Lebih lanjut, Bardawil mengatakan, masalah pelabuhan Gaza dan bandara akan diajukan selama pembicaraan tidak langsung di Kairo pada akhir bulan ini.
Dalam pernyataan lain, Bardawil mengatakan, Gerakan dan faksi Fatah menyepakati digelarnya dewan legislatif Palestina (PLC) sebelum 15 November untuk memberikan pemerintah persatuan mosi tidak percaya dan menyepakati pembentukan sebuah komite untuk presidium PLC.
Baca Juga: Menhan Israel: Ada Peluang Kesepakatan Baru Tahanan Israel
Ia juga menambahkan, Hamas mendukung pemerintah persatuan dan akan memfasilitasi pertemuan pertama di Gaza.
Selain itu, dia juga menekankan perlunya dukungan Fatah dan presiden Mahmoud Abbas atau yang lain. Menurutnya, jika tidak ada dukungan, misinya akan sangat sulit.
Dalam beberapa hari terakhir, Israel sering melakukan pelanggaran gencatan senjata. Kali terakhir terjadi saat polisi Israel menyerbu kawasan Al-Aqsha.
Pada Ahad sore, Entitas Yahudi juga kembali melanggar perjanjian dengan menyiksa seorang anak berusia lima tahun yang diidentifikasi sebagai Toulin Omar Asfour. Toulin meninggal setelah ekstrimis Israel menabraknya dengan menggunakan mobil. (T/P011/R11)
Baca Juga: Al-Qassam Hancurkan Pengangkut Pasukan Israel di Jabalia
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)