Lampung Selatan, MINA – Kepala Kantor Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Lampung, Jumaril, memaparkan langkah-langkah antisipatif bagi masyarakat untuk menghadapi kemungkinan bencana gempa bumi.
“Masyarakat harus selalu siap siaga dalam menghadapi bencana. Perlu pengetahuan dalam mengantisipasi apabila terjadi bencana gempa,” kata Jumaril kepada wartawan MINA, Kamis (20/1) di Kantor SAR Lampung, Natar, Lampung Selatan.
Menurut Jumaril, diperlukan sosialisasi berkesinambungan kepada masyarakat mengenai hal apa saja yang harus dilakukan dalam keadaan bencana gempa, hal ini menjadi bagian dari upaya pengurangan resiko bencana jangka panjang.
Masyarakat perlu paham dalam kondisi di dalam rumah, tempat ketinggian, tepi pantai, dan di dalam kendaraan harus dengan penanganan penyelamatan yang berbeda-beda.
Baca Juga: Masa Tenang Pilkada 2024 Dimulai Hari Ahad Ini
“Di dalam ruangan misalnya bila terjadi gempa besar agar langsung berlari keluar ruangan menuju daerah terbuka jika akses dekat. Jika akses larinya jauh misalnya di ruangan lantai atas maka masyarakat bisa berlindung dibalik sekat antara dua lemari, dan sisi kosong antara sofa dan meja,” paparnya.
Khusus bagi daerah di pesisir dan tepian pantai, kata Jumaril, apabila termasuk daerah yang rawan tsunami maka pemerintah setempat harus memberi rambu-rambu evakuasi yang mudah dijangkau oleh masyarakat dalam mempercepat dan mempermudah pertolongan ke arah mana masyarakat harus menyelematkan diri.
Lebih jauh, Jumaril menekankan lembaga-lembaga kebencanaan yang ada di setiap daerah perlu andil dalam menyusun rencana kontingensi dalam menghadapi situasi darurat bencana alam dan melibatkan masyarakat di dalamnya.
“Penting sekali adanya pelatihan-pelatihan dan sosialisasi untuk masyarakat. Karena untuk jangkauan zaman sekarang sudah bukan hanya tim SAR-nya lagi yang harus siap siaga, masyarakat pun harus diberikan pengetahuan agar ketika ada kejadian, masyarakat sudah punya planning selanjutnya tentang apa yang harus dilakukan dan kebutuhan yang harus dipersiapkan apabila terjadi bencana alam, minimal masyarakat tidak panik,” katanya.
Baca Juga: Cuaca Jakarta Diprediksi Berawan Tebal Akhir Pekan Ini
Jumaril juga menyinggung peran pemerintah untuk antisipasi jangka panjang penanganan, seperti pembangunan bangunan yang tahan gempa, dan pengaturan tata ruang untuk meminimalisasi kerusakan pada bangunan. (L/ara/B03/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Hikmah Kisah Maryam, Usaha Maksimal untuk Al-Aqsa