Jakarta, MINA – Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) bersama Komite Internasional Palang Merah (ICRC) mengadakan Lokakarya Pembelajaran Penanganan dan Tanggap Darurat Bencana serta Penanganan Korban Meninggal Akibat Gempa Bumi Cianjur, di Jakarta, Kamis (2/2).
Deputi Bidang Operasi dan Kesiapsiagaan Basarnas Laksamana Muda TNI R. Eko Suyatno mengatakan, kegiatan lokakarya tersebut mengundang perwakilan dari berbagai institusi yang terlibat dalam penanganan/tanggap darurat bencana, untuk berbagi pengalaman dan pembelajaran tentang penanganan korban meninggal dunia di situasi bencana, khususnya pada kejadian Gempa Bumi Cianjur terjadi pada November tahun lalu.
“Manajemen jenazah merupakan hal yang perlu diketahui, untuk memaksimalkan peluang teridentifikasinya jenazah melalui metode-metode scientific. Hal ini menjadi sangat penting untuk membekali para penggiat relawan kemanusiaan dengan pengetahuan dan keterampilan yang mumpuni,” kata R. Eko saat membuka acara.
Melalui lokakarya ini, diharapkan para peserta dapat memberikan masukan untuk peningkatan sistem koordinasi dan mekanisme penanganan jenazah dalam situasi bencana di Indonesia.
Baca Juga: Kemenag Kerahkan 50 Ribu Penyuluh Agama untuk Cegah Judi Online
Kegiatan dihadiri oleh Perwakilan dari United Nations Office for the Coordination of Humanitarian Affairs (UN OCHA), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Disaster Victim Identification (DVI) Pusdokkes POLRI, Kantor Pencarian dan Pertolongan Bandung, Pusat Krisis Kesehatan Kementerian Kesehatan RI, BPBD Kabupaten Cianjur, Palang Merah Indonesia (PMI), Organisasi non-pemerintah, dan akademisi. (R/R4/R1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Indonesia Sesalkan Kegagalan DK PBB Adopsi Resolusi Gencatan Senjata di Gaza