Jakarta, MINA – Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad menepis tuduhan “pro-Jepang, anti-China” usai membatalkan dan meninjau ulang beberapa proyek besar dengan China, lansir Strait Times pada Kamis.
Mahathir mengatakan telah membela China dalam dalam banyak kesempatan di dunia internasional. Mahathir juga mengaku sebagai teman baik China.
Dalam wawancara eksklusif dengan Sin Chew Daily, Mahathir mengatakan membela China di banyak negara, termasuk Jepang saat dia menghadiri forum.
“Mereka bertanya kepada saya, bagaimana perasaan Anda tentang China? Saya memberi tahu mereka bahwa Malaysia telah menjaga hubungan dengan China. Kami memiliki perdagangan bilateral dan kami telah bersahabat dengan China,” kata Mahathir.
Baca Juga: Kota New Delhi Diselimuti Asap Beracun, Sekolah Diliburkan
Mahathir menambahkan China telah memiliki hubungan baik dengan Malaysia sejak lama. Namun China tidak pernah menjajah Malaysia.
Kondisi ini berbeda dengan Portugis yang menjajah Malaysia ketika datang.
“Ada banyak orang China di negara kita, tetapi Cina tidak pernah menjajah kita. Siapa yang harus kita takuti? Cina atau Eropa?” kata Mahathir.
“Banyak warga negara China mengenal saya. Mereka melihat saya sebagai teman baik China. Hanya karena pemerintah Malaysia meminta untuk meninjau kembali East Coast Rail Link (ECRL) dan membatalkan proyek pipa gas alam Sabah dan Melaka maka saya dianggap tidak ramah?”
Baca Juga: Ratusan Ribu Orang Mengungsi saat Topan Super Man-yi Menuju Filipina
Mahathir mengungkapkan pemerintah China sadar Malaysia menghadapi masalah keuangan yang serius.
“Saya mengatakan kepada mereka bahwa kami tidak mampu (membiayai proyek-proyek itu). Ini bukan apakah kami menginginkannya atau tidak,” kata dia.
Mahathir juga menegaskan akan tetap mengunjungi China lagi pada tahun 2019.
“Ya, saya akan melakukannya jika ada kebutuhan,” tukas Mahathir. (T/RS3/RI-1)
Baca Juga: Filipina Kembali Dihantam Badai
Mi’raj News Agency (MINA)