Washington, 6 Ramadhan 1436/23 Juni 2015 (MINA) – Amerika Serikat (AS) akan membayar tunjangan bagi pejuang oposisi Suriah moderat yang memerangi kelompok Islamic State atau ISIS.
“Kami mengkonfirmasi, pelatihan oposisi Suriah akan memberi tunjangan sementara kepada anggota dalam program ini,” kata Juru Bicara Pentagon Elissa Smith.
“Para peserta pelatihan menerima uang saku antara $ 250 hingga $ 400 per bulan, per prajurit, tergantung pada keterampilan, kinerja dan posisi kepemimpinan,” katanya, Anadolu Agency yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Langkah itu dilakukan setelah para pejabat tinggi pertahanan mengakui program tersebut sangat lambat dan mengalami kesulitan dalam merekrut pejuang.
Baca Juga: Dua Tentara Cadangan Israel Ditangkap Atas Dugaan ‘Mata-Mata Iran’
Gaji itu sejalan dengan upah di pra-perang Suriah.
Menurut Pusat Administrasi Statistik pemerintah Suriah, dalam beberapa bulan pertama konflik, upah menengah di Suriah adalah sekitar 12.000 pound Suriah ($ 255) dan upah minimum adalah 9.975 pound ($ 212).
Smith mengatakan, pelatihan kelompok pertama berjumlah 90 pejuang di mulai bulan lalu.
AS menolak menyebutkan nama negara-negara yang saat ini menampung program latihan. Sementara Pemerintah Yordania mengumumkan bulan lalu, negaranya mulai melatih kelompok-kelompok oposisi Suriah.
Baca Juga: POPULER MINA] Trump Usul Relokasi Warga Gaza ke Indonesia dan Pertukaran Sandera
AS menandatangani perjanjian dengan Turki pada bulan Februari mengenai program itu. Ada pun Arab Saudi, Qatar dan Yordania telah lama mengatakan mereka akan berkontribusi.
Smith menambahkan, Pentagon berharap memiliki 3.000 pejuang terlatih pada akhir tahun ini.
“Untuk keamanan operasional, kami tidak akan mengumumkan ketika pasukan oposisi Suriah terlatih ini masuk ke Suriah,” katanya.
Juru Bicara Pentagon Kolonel Steve Warren mengatakan, sekitar 6.000 warga Suriah sejauh ini mendaftar untuk ikut program pelatihan, tetapi lebih dari 4.000 masih menunggu pemeriksaan.
Baca Juga: Turkish Airlines Kembali Terbang ke Suriah setelah 11 Tahun
Lebih 1.500 orang telah lulus proses penyaringan awal, dan sisanya 500. Antara 100 hingga 200 orang telah diterima untuk pelatihan sementara. (T/P001/R05)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Yaman Bebaskan Awak Kapal Inggris setelah Gencatan Senjata di Gaza