Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bayi Prematur Gaza Wafat Usai Lahir Caesar dari Ibu yang Kritis

Rudi Hendrik - Sabtu, 27 April 2024 - 16:31 WIB

Sabtu, 27 April 2024 - 16:31 WIB

6 Views

Ilustrasi: bayi Palestina di Jalur Gaza. (Foto: PIC)

Gaza, MINA – Seorang bayi yang diselamatkan dari rahim ibunya yang kritis di Rafah, Jalur Gaza telah meninggal, kata pamannya Rami al-Sheikh pada Jumat (26/4).

Bayi yang diberi nama Sabreen al-Rouh itu adalah satu-satunya anggota keluarga dekat al-Sheikh yang selamat setelah ia dilahirkan melalui operasi caesar, sementara ibunya terbaring dalam kondisi luka parah akibat serangan udara Israel pada akhir pekan.

Nama Sabreen berarti “jiwa” dalam bahasa Arab. The New Arab melaporkan.

Rumah Sakit Lapangan Emirat di kota Rafah, Gaza selatan, mengatakan, bayi prematur tersebut meninggal pada hari Kamis (2/4), “meskipun ada upaya dari staf unit neonatal” untuk menjaganya tetap hidup.

Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza

Al-Sheikh mengatakan, rumah sakit menelepon dan mengatakan “kondisinya memburuk dan mereka tidak dapat menyelamatkannya.”

“Dia meninggal untuk bergabung bersama keluarganya,” katanya. “Saya pergi dan menyelesaikan semua prosedur di rumah sakit hari ini, dan membawa pulang jenazah gadis (bayi) itu.”

“Saya membuka makam ayahnya Shukri dan menguburkannya di sana,” tambahnya.

Menurut para saksi, rumah keluarga tersebut di Rafah terkena serangan udara Israel, yang menewaskan sedikitnya 19 orang, menurut Kementerian Kesehatan Gaza. Ayah dan saudara perempuan Al-Rouh termasuk di antara mereka yang syahid.

Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon

Sebelumnya, Ibu Al-Rouh, Sabreen al-Sakani, mencapai unit gawat darurat di Rumah Sakit Kuwait dalam kondisi kritis dengan luka di kepala dan perut. Dia meninggal tak lama setelah bayinya dilahirkan.

Dokter menggambarkan kelangsungan hidup bayi itu sebagai sebuah “keajaiban” awal pekan ini.

Bayi kemudian dipindahkan ke Rumah Sakit Lapangan Emirat, yang didirikan pada bulan Desember 2023 untuk menangani meningkatnya jumlah korban luka dan kematian di wilayah Palestina yang diblokade.

Israel sejak itu mengancam akan menyerang Rafah, tempat sebagian besar penduduk Gaza mencari perlindungan, meskipun ada kecaman internasional. []

Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza Capai 44.056 Jiwa, 104.268 Luka

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

Palestina
Palestina
Palestina
Palestina
Palestina