Ghouta Timur, Suriah, MINA – Seorang bayi berusia sembilan bulan meninggal karena kekurangan gizi di daerah yang terkepung, Ghouta Timur, di pinggiran ibu kota Suriah, Damaskus.
“Seorang anak laki-laki berusia sembilan bulan bernama Hussain Mekdeh meninggal pada hari Kamis di Ghouta karena kekurangan gizi,” kata Mohammed Kuttoub, anggota Masyarakat Medis Arab Suriah.
Pemerintah Suriah telah lama mengepung Ghouta Timur yang merupakan kantong wilayah yang dikuasai oposisi. Demikian The New Arab memberitakannya yang dikutip MINA, Sabtu (16/12).
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
“Bayi tersebut diperiksa oleh delegasi PBB yang masuk 20 hari yang lalu, tapi delegasi tidak melakukan apa pun,” kata Kuttoub menambahkan.
Aktivis media Suriah dari daerah tersebut berbagi foto anak-anak yang meninggal dengan menyedihkan, menuntut diakhirinya pengepungan Ghouta.
“Maehum pergi setelah semua orang yang menjanjikan kemanusiaan dan hidupnya telah gagal,” tulis aktivis bernama Anas Al-Dimashqi di Facebook.
Pasukan pemerintah Suriah memblokade sekitar 400.000 orang yang tinggal di Ghouta Timur.
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Menurut UNICEF, 15 warga, termasuk lima anak, telah meninggal karena kekurangan gizi.
Hasil survei UNICEF pada bulan November di daerah luar Damaskus itu menunjukkan 11,9 persen anak balita menderita gizi buruk akut, tingkat tertinggi yang pernah tercatat di Suriah sejak konflik dimulai.
Laporan Program Pangan Dunia PBB juga mengungkapkan bahwa orang-orang Suriah di Ghouta Timur sedang makan sampah, mereka pingsan karena kelaparan dan memaksa anak-anaknya makan pada hari-hari tertentu karena kekurangan pangan. (T/RI-1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata