Jakarta, MINA – Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) mendorong kerjasama zakat antara Indonesia dan Malaysia.
Hal ini disampaikan saat delegasi Pusat Pungutan Zakat (PPZ) Malaysia berkunjung ke BAZNAS. Kerjasama lebih erat tersebut dimulai dengan saling bertukar informasi dalam pengelolaan zakat di negara masing-masing.
Delegasi PPZ dipimpin oleh Chief Executive Officer PPZ, Ahmad Shukri Yusoff. BAZNAS menyambut kehadiran delegasi PPZ dengan dipimpin langsung oleh Ketua BAZNAS, Bambang Sudibyo. Demikian keterangan tertulis BAZNAS yang diterima MINA, Selasa (28/8).
Ahmad Shukri Yusoff mengatakan, PPZ tertarik dengan pemanfaatan information, communication and technology (ICT) atau digitalisasi dalam penghimpunan BAZNAS seperti penggunaan financial technology, chat robot (chat bot), zakat dengan QR code serta zakat virtual assistant.
Baca Juga: Kota Semarang Raih Juara I Anugerah Bangga Berwisata Tingkat Nasional
Selain itu, PPZ juga ingin mempelajari produk-produk komunikasi baru di BAZNAS, seperti pemanfaatan kanal video dalam BAZNAS TV.
PPZ, yang selama ini hanya berperan dalam penghimpunan zakat, saat ini tengah mengajukan ijin untuk mengelola penyaluran zakat. Dalam pertemuan ini, Ahmad Shukri Yusoff juga berharap dapat mempelajari penyaluran dana zakat masyarakat melalui BAZNAS.
Sementara itu, Ketua BAZNAS, Bambang Sudibyo menyampaikan, BAZNAS ingin menjadi badan zakat paling progresif dalam pengembangan layanan digitalnya. Berbagai inovasi penggunaan tegnologi dalam pengelolaan zakat tak lain ialah untuk memberikan layanan terbaik bagi masyarakat masa kini yang menyukai kemudahan-kemudahan dalam aktivitasnya, termasuk dalam menunaikan zakat, infak dan sedekah.
Sejak 2016, BAZNAS mengembangkan tiga platform digital, yakni internal platform melalui situs www.baznas.go.id dan aplikasi muzaki corner.
Baca Juga: Banjir Rob Jakarta Utara Sebabkan 19 Perjalanan KRL Jakarta Kota-Priok Dibatalkan
BAZNAS juga memanfaatkan eksternal platform antara lain melalui berbagai e-commerce, berbagai kanal pembayaran digital (financial technology), melalui kanal crowdfunding, zakat virtual assistant, chat robot (chat bot) serta pembayaran zakat melalui QR code.
Selain itu BAZNAS mengoptimalkan platform ketiga yaitu social media platforms baik melalui Facebook, Instagram, maupun YouTube.
BAZNAS meyakini, inovasi layanan zakat melalui penggunaan digital akan mempermudah masyarakat dalam berzakat. Untuk lebih mengeratkan kerjasama, BAZNAS dan PPZ akan menandatangani nota kesepahaman (MoU) yang akan ditandatangani pada acara World Zakat Forum (WZF) di Malaka akhir tahun ini.(L/R04/RS2)
Baca Juga: Banjir Rob Rendam Sejumlah Wilayah di Pesisir Jakarta Utara
Mi’raj News Agency (MINA)