Semarang, MINA – Sebanyak 103 santri dan 10 mahasiswa dari berbagai pondok pesantren dan perguruan tinggi di Jawa Tengah (Jateng) mengikuti pelatihan keterampilan usaha boga dan barista yang diselenggarakan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) RI bersama Baznas Provinsi Jateng.
Kegiatan bertajuk “Penguatan Ekonomi melalui Keterampilan Boga dan Barista” ini digelar di Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT), Selasa (25/2) sebagai upaya strategis menanggulangi kemiskinan dan membuka peluang wirausaha.
Wakil Gubernur Jateng, Taj Yasin Maimoen, hadir membuka acara dan menegaskan komitmen pemerintah daerah dalam mendorong partisipasi santri untuk pengentasan kemiskinan.
“Pelatihan ini tidak hanya membuka lapangan usaha, tetapi juga menyiapkan SDM terampil yang dapat berkontribusi di sektor pendidikan dan UMKM. Ke depan, peserta bisa menjadi pengusaha, tenaga pengajar di SMK, atau membuka kursus mandiri,” ujar Gus Yasin, sapaan akrabnya.
Baca Juga: Perludem: Demokrasi Indonesia Mundur, Cawe-Cawe Pemerintah Jadi Biang Kerok
Ia juga menekankan potensi penerapan hasil pelatihan di lingkungan pesantren. “Keterampilan ini dapat dimanfaatkan untuk mengelola acara haflah, konsumsi harian, atau bahkan dikembangkan sebagai usaha mandiri santri,” tambahnya.
Baznas Jateng menyerahkan bantuan modal usaha kepada 10 penerima berupa oven elektrik (80×60 cm), stand mixer 3,5 liter, dan timbangan digital senilai Rp20 juta per penerima.
Sementara itu, Baznas RI mengalokasikan dana Rp200 juta untuk program Pelatihan Z-Coffee, mencakup pelatihan barista dan pendampingan usaha.
Rahmat, salah satu santri asal Kudus, menyampaikan antusiasmenya.
Baca Juga: Bersih-Bersih Masjid Jawa-Bali, Merawat Tempat Ibadah, Menguatkan Komunitas
“Pelatihan ini memperluas wawasan kami, khususnya dalam pengelolaan gizi, rasa, dan penyajian. Ke depan, kami ingin berbagi ilmu ke teman-teman di pesantren agar mereka lebih mandiri,” ujarnya.
Ia berharap pelatihan serupa dapat diadakan secara rutin untuk meningkatkan kualitas santri.
Kepala Baznas Jateng, Ahmad Mukhsin, menyatakan bahwa program ini merupakan bagian dari inisiatif pemberdayaan ekonomi berbasis zakat.
“Melalui pelatihan dan pendampingan, kami optimis generasi muda dapat menciptakan usaha berkelanjutan yang berdampak pada pengurangan angka kemiskinan,” tuturnya.
Baca Juga: Ponpes Al-Fatah Cileungsi Buka Pendaftaran Santri Baru 2025/2026
Kegiatan diakhiri dengan sesi praktik langsung pembuatan hidangan dan kopi yang dipandu ahli industri kuliner. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Umat Islam Punya Peran Strategis dalam Transisi Energi Berkeadilan