Jakarta, MINA – Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) telah meluncurkan Rumah Batik dan Tenun Indonesia, sebuah program pemberdayaan untuk para perajin kain tradisional di berbagai daerah.
Berdasarkan keterangan tertulis yang diterima MINA, acara peluncuran diselenggarakan di sela pagelaran Ecofashion Week di Gedung Kebangkitan Nasional, Jakarta, Sabtu (1/12).
Direktur Pendistribusian dan Pendayagunaan BAZNAS, Mohd Nasir Tajang mengatakan, Rumah Batik dan Tenun Indonesia menjadi marketing board bagi program-program pemberdayaan kain berbasis dana zakat, infak dan sedekah yang dilaksanakan oleh BAZNAS.
Melalui program Zakat Community Development, BAZNAS tengah mengembangkan kain tradisional di tiga wilayah yakni batik di Tuban, Jawa Timur, kain tenun di Ende NTT dan songket di Sambas, Kalimantan Barat bekerjasama dengan Sahabat Pulau. Program pemberdayaan ini meliputi bantuan dan pendampingan oada tiga aspek penting usaha yakni modal, produksi dan pemasaran.
“Ende merupakan daerah wisata yang terkenal dengan tenunnya, tetapi hingga saat ini masih banyak mama -mama pembuat tenun yang hidup dibawah garis kemiskinan. Sehingga BAZNAS bersama komunitas Sahabat Pulau Indonesia mencoba menginisiasi program pemberdayaan untuk mama mama pengrajin tenun di salah satu desa wilayah Ende, yaitu desa Mbuliloo,” katanya.
Selama beberapa bulan, BAZNAS melakukan pembinaan pengrajin tenun dengan menggunakan benang khusus dan tema khusus sesuai permintaan konsumen yang sedikit dimodifikasi lebih trendi.
Sementara di Tubab, pemberdayaan diberikan kepada ibu-ibu buruh batik cap. BAZNAS mendorong mereka lebih mandiri dengan melakukan pelatihan membatik tulis menggunakan canting, pelatihan pengenalan motif dan membuat pola, pelatihan pembuatan pewarna alam dari tanaman indigo dan tingi serta pengenalan motif khas Sumurgung.
Perajin di Desa Jirak, Kecamatan Sajad
Baca Juga: Sertifikasi Halal untuk Lindungi UMK dari Persaingan dengan Produk Luar
Kabupaten Sambas, Provinsi Kalimantan Barat, BAZNAS membantu dan mendampingi 20 buruh tenun untuk dapat mandiri dan memiliki usaha tenun sendiri.
BAZNAS membantu pelatihan dasar , pelatihan oembuatan motif (ngane), pelatihan pembuatan kain songket, peralatan dan bahan tenun, pembinaan dan pendampingan hingga pemasaran ke negeri tetangga, Malaysia.
Sebanyak 20 kain karya perajin dari Tuban dan Ende binaan BAZNAS ditampilkan oleh model profesional dalam sesi fashion show di Ecofashion week. Keikutsertaan produk-produk ini dalam Ecofashion Week 2018 menjadi salah satu upaya BAZNAS untuk mengangkat ke level pemasaran nasional, bahkan internasional.(T/R04/RS3)
Baca Juga: Menko Budi Gunawan: Pemain Judol di Indonesia 8,8 Juta Orang, Mayoritas Ekonomi Bawah
Mi’raj News Agency (MINA)