Gaza, MINA – BBC News Arab mengevakuasi kru persnya dari Jalur Gaza melalui penyeberangan darat Rafah, setelah kru tersebut meliput perang yang sedang berlangsung di sana selama lebih dari empat bulan. Demikian dikutip dari Memo, Selasa, (13/2).
Pihak berwenang Mesir memfasilitasi penyeberangan sembilan anggota kru pers melalui Penyeberangan Rafah setelah keluarga mereka terlah terlebih dahulu meninggalkan Jalur Gaza melalui penyeberangan tersebut beberapa pekan lalu.
Penyeberangan Rafah adalah pintu gerbang yang menghubungkan Gaza dengan dunia luar dan digunakan sebagai pintu masuk bantuan kemanusiaan dan pertolongan serta keluarnya orang-orang yang terluka dalam genosida Israel untuk mendapatkan perawatan di Mesir dan negara-negara lain.
Pada hari Ahad, dengan mengabaikan keputusan sementara Mahkamah Internasional (ICJ), pendudukan Israel melancarkan serangan udara di Rafah, menewaskan lebih dari 65 warga Palestina.
Baca Juga: Pusat Budaya dan Komunitas Indonesia Diresmikan di Turki
Kota ini telah dinyatakan sebagai “zona aman” oleh pasukan pendudukan dan lebih dari satu juta warga Palestina berlindung di sana setelah dipaksa keluar dari rumah mereka di wilayah utara Jalur Gaza sejak 7 Oktober.
Serangan pendudukan Israel telah menyebabkan 85 persen penduduk Gaza menjadi pengungsi di tengah kekurangan makanan, air bersih dan obat-obatan, sementara 60 persen infrastruktur di wilayah tersebut rusak atau hancur, menurut PBB.
PBB, Mesir, dan beberapa negara lain, termasuk AS, memperingatkan penjajah Israel agar tidak melancarkan serangan terhadap Rafah, karena hal itu dapat menyebabkan apa yang mereka gambarkan sebagai “bencana” di kota yang dipenuhi lebih dari setengah dari dua juta warga sipil yang mengungsi dari Rafah. di seluruh Gaza. (T/B0/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: DPR AS Keluarkan RUU yang Mengancam Organisasi Pro-Palestina