Denpasar, MINA – Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar mengungkap penyebab banjir besar yang melanda Denpasar dalam dua hari terakhir. Fenomena itu disebut dipicu oleh gelombang ekuatorial Rossby yang menyebabkan hujan lebat di wilayah Bali.
Ketua Kelompok Kerja Operasional Meteorologi BBMKG Wilayah III, Wayan Musteana, menjelaskan bahwa gelombang atmosfer tersebut mendorong pertumbuhan awan konvektif.
“Aktifnya gelombang ekuatorial Rossby di wilayah Bali dan sekitarnya mendukung pertumbuhan awan konvektif penyebab hujan lebat,” ujarnya, Rabu (10/9).
Menurutnya, kondisi ini juga diperparah dengan kelembaban udara yang tinggi dari lapisan permukaan hingga 500 milibar. Wayan menuturkan, gelombang tersebut bergerak ke arah barat di sekitar ekuator, sehingga meningkatkan potensi hujan di wilayah yang dilaluinya.
Baca Juga: MUI Kecam Keras Serangan Israel ke Doha, Desak OKI Ambil Langkah Konkret
Ia menambahkan, gelombang Rossby ini memicu pertumbuhan awan hujan yang intens.
“Kondisi cuaca di Bali saat ini sudah memasuki masa peralihan dari musim kemarau ke musim hujan,” jelas Wayan.
Selain itu, BBMKG juga mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem. Wayan menekankan, hujan deras berpotensi disertai kilat dan petir pada periode transisi ini.
Sebelumnya, hujan dengan intensitas ringan hingga lebat disertai angin kencang mengguyur sebagian besar wilayah Bali. Hujan deras pada Selasa (9/9) pagi bahkan membuat beberapa aliran sungai di Denpasar meluap.
Baca Juga: Jambore Pramuka Muslim Dunia 2025 Dibuka, 18 Ribu Peserta Padati Cibubur
Banjir besar tersebut meninggalkan sampah dan material di sejumlah kawasan pemukiman, salah satunya di wilayah Kumbasari. Warga setempat masih melakukan pembersihan pasca peristiwa banjir tersebut. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Kapal Kembali Diserang, AWG Desak Pemimpin Dunia Jamin Keselamatan Aktivis GSF