Washington, MINA – Gerakan Boikot, Divestasi, dan Sanksi (BDS) mengutuk pernyataan Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo, di mana dia menggambarkan gerakan itu sebagai “anti-Semit”.
“Pemerintahan Presiden AS Donald Trump mencoba mendiskreditkan gerakan BDS,” gerakan BDS mengumumkan dalam keterangan tertulisnys, Anadolu Agency melaporkan, Jumat (20/11).
Pernyataan tersebut menambahkan, gerakan BDS secara konsisten menolak segala bentuk rasisme, termasuk prasangka buruk terhadap orang Yahudi.
“Aliansi fanatik Trump-Netanyahu dengan sengaja menggabungkan penentangan terhadap rezim pendudukan Israel, kolonisasi dan apartheid terhadap Palestina dan menyerukan tekanan tanpa kekerasan untuk mengakhiri rezim ini di satu sisi, dengan rasisme anti-Yahudi di sisi lain, di perintah untuk menekan advokasi hak-hak Palestina di bawah hukum internasional,” ujar pernyataan itu.
Baca Juga: Parlemen Inggris Desak Pemerintah Segera Beri Visa Medis untuk Anak-Anak Gaza
Pompeo mengumumkan keputusan Departemen Luar Negeri AS untuk mencantumkan gerakan BDS sebagai organisasi anti-Semit dalam konferensi pers bersama dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Kamis (19/11).
BDS yang aktif dalam skala internasional menekankan, Gerakannya berupaya untuk mencapai kebebasan, keadilan dan kesetaraan, dan bekerja untuk melindungi hak-hak yang tidak dapat dicabut dari rakyat Palestina.
Gerakan ini mampu mencapai beberapa landmark internasional, yang membuat Israel tidak nyaman dan mengeluarkan larangan anggota BDS memasuki wilayahnya. (T/R7/RS3)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Paus Fransiskus Terima Kunjungan Presiden Palestina di Vatikan