Berlin, 6 Ramadhan 1436/23 Juni 2015 (MINA) – Wartawan Al Jazeera TV yang sebelumnya ditahan di Berlin, mengucapkan terima kasih kepada Presiden dan Perdana Menteri Turki atas dukungannya selama ia ditahan.
“Saya berterima kasih kepada pemimpin kebebasan, tidak hanya untuk orang-orang sendiri, tetapi untuk semua orang di dunia, Recep Tayyip Erdogan,” kata Ahmed Mansour kepada Anadolu Agency yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), setelah dibebaskan Senin (22/6).
“Dia adalah satu-satunya pemimpin di dunia yang mendukung saya di saat saya berada di tahanan polisi,” kata Mansour.
Perdana Menteri Turki Ahmet Davutoglu juga menelepon pengacara saya dua kali menanyakan kondisi saya.
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
“Terima kasih Turki, terima kasih Presiden Turki dan Perdana Menteri Turki,” kata Mansour.
Mansour mengatakan, permintaan Pemerintah Mesir agar Jerman menahannya “bermotif politik”.
Dia menambahkan, pembebasannya adalah “kekalahan besar dan kerugian bagi Al-Sisi di Berlin.
Al Jazeera TV mengkonfirmasi, pemerintah Jerman telah membebaskan Mansour setelah menahannya selama dua hari atas permintaan Mesir.
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata
Dalam kasus ini, wartawan menyoroti independensi pengadilan Jerman.
“Mereka tidak menerima penindasan dan represi politik dari rezim luar Jerman dan memutuskan untuk membebaskan Ahmed Mansour,” kata Al Jazeera.
Menurut Al Jazeera, penuntut umum Jerman memutuskan untuk membebaskan Mansour tanpa mendakwanya, tapi itu belum jelas apakah dia diizinkan untuk meninggalkan Jerman.
Mansour yang memiliki kewarganegaraan Mesir dan Inggris, ditangkap pada Sabtu (20/6) di Berlin saat hendak naik pesawat menuju Qatar.
Baca Juga: Agresi Israel Hantam Pusat Ibu Kota Lebanon
Pemerintah Mesir telah menuduh Al Jazeera bias mendukung kelompok Ikhwanul Muslimin, namun tuduhan disangkal oleh media tersebut. (T/P001/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Perdana Menteri Malaysia Serukan Pengusiran Israel dari PBB