Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bebaskan Masjidil Aqsa dengan Berjama’ah

Ali Farkhan Tsani - 1 menit yang lalu

1 menit yang lalu

0 Views

Kompleks Masjidil Aqsa (Al-Maudhu)

Oleh Ali Farkhan Tsani, Duta Al-Quds Internasional

Kondisi terkini di kawasan Masjidil Aqsha, bumi penuh keberkahan, di wilayah Baitul Maqdis, Palestina, serta tindakan kezaliman genosida yang terus-menerus dari pasukan zionis Israel ke Jalur Gaza, masih terus berlanjut.

Pada saat bersamaan, para pemukim illegal yahudi, di bawah perlindungan pasukan pendudukan Zionis, terus-terusan menyerbu komplek Masjidil Aqsa, dengan klaim ritual keagamaan mereka.

Kalau kita mengacu pada Al-Quran, kita dapat menyimak firman Allah:

Baca Juga: Tak Perlu Khawatir Tentang Urusan Dunia

وَمَنۡ أَظۡلَمُ مِمَّن مَّنَعَ مَسَـٰجِدَ ٱللَّهِ أَن يُذۡكَرَ فِيہَا ٱسۡمُهُ ۥ وَسَعَىٰ فِى خَرَابِهَآ‌ۚ أُوْلَـٰٓٮِٕكَ مَا كَانَ لَهُمۡ أَن يَدۡخُلُوهَآ إِلَّا خَآٮِٕفِينَ‌ۚ لَهُمۡ فِى ٱلدُّنۡيَا خِزۡىٌ۬ وَلَهُمۡ فِى ٱلۡأَخِرَةِ عَذَابٌ عَظِيمٌ۬

Artinya : “Dan siapakah yang lebih dzalim daripada orang yang menghalang-halangi menyebut nama Allah dalam masjid-masjid-Nya, dan berusaha untuk merobohkannya? Mereka itu tidak sepatutnya masuk ke dalamnya [masjid Allah], kecuali dengan rasa takut [kepada Allah]. Mereka di dunia mendapat kehinaan dan di akhirat mendapat siksa yang berat”. (Q.S. Al-Baqarah [2]: 114).

Di dalam Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI dijelaskan, tentang siapakah yang lebih dzalim, berdosa, memusuhi Allah, daripada orang-orang yang merobohkannya dengan menghentikan syiar-syiar agama di dalamnya.

Mereka merusak kesucian agama yang menyebabkan mereka melupakan penciptanya, menyebarkan kemungkaran di masyarakat, dan membuat kerusakan di bumi.

Baca Juga: Keutamaan Al-Aqsa dalam Islam, Sebuah Tinjauan Berdasarkan Al-Qur’an dan Hadis

Mereka tidak pantas memasukinya kecuali dengan rasa takut, tunduk, taat, dan patuh kepada Allah. Mereka mendapat kehinaan di dunia sebagai akibat dari kezaliman mereka, dan di akhirat mendapat azab yang berat dalam neraka jahanam yang merupakan tempat menetap yang paling hina.

Selain kondisi Masjidil Aqsa, kondisi di Yerusalem, Tepi Barat hingga Jalur Gaza, juga masih terjajah dan terjarah hingga kini. Kehormatan mereka, terutama kaum Muslimah dan anak-anak tak berdosa, dilecehkan terang-terangan.

Kelaparan kini melanda besar-besaran di Jalur Gaza akibat blokade yang dikenakan pendudukan Israel terhadap bahan makanan, obat-obatan, bahan bakar dan segala kebutuhan hidup manusia.

Sementara para pemimpin dunia internasional tak kuasa memberikan bantuan militernya untuk membantu Palestina, serta badan dunia Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang tak kuasa menahan veto Amerika Serikat. Negara-negara tetangga-tetangga kayanya malah sebagian menjalin hubungan diplomatik normalisasi dengan bangsa penjajah.

Baca Juga: Selamatkan Palestina sebagai Tanggung Jawab Kemanusiaan Global

Bagaimana tanggung jawab kita kepada baginda Nabi Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, yang telah memperingatkan kita dalam sabdanya:

مَا مِنْ امْرِئٍ يَخْذُلُ امْرَأً مُسْلِمًا فِي مَوْضِعٍ تُنْتَهَكُ فِيهِ حُرْمَتُهُ وَيُنْتَقَصُ فِيهِ مِنْ عِرْضِهِ إِلَّا خَذَلَهُ اللَّهُ فِي مَوْطِنٍ يُحِبُّ فِيهِ نُصْرَتَهُ. وَمَا مِنْ امْرِئٍ يَنْصُرُ مُسْلِمًا فِي مَوْضِعٍ يُنْتَقَصُ فِيهِ مِنْ عِرْضِهِ وَيُنْتَهَكُ فِيهِ مِنْ حُرْمَتِهِ إِلَّا نَصَرَهُ اللَّهُ فِي مَوْطِنٍ يُحِبُّ نُصْرَتَه

Artinya : “Tidaklah seseorang yang membiarkan seorang Muslim di tempat di mana kehormatannya dilanggar dan dilecehkan, kecuali Allah akan membiarkannya di tempat yang ia menginginkan pertolongan-Nya di sana. Tidaklah seseorang menolong seorang Muslim di tempat yang kehormatannya dilanggar kecuali Allah akan menolongnya di tempat yang menginginkan ditolong oleh-Nya.” (H.R. Abu Daud dan Ahmad).

Tak kalah tragisnya, adalah bagaimana kondisi tahanan warga Palestina di penjara-penjara mengerikan Zionis. Apalagi kalau sudah memasuki musim dingin, banyak di antara tahanan tanpa dakwaan itu harus meringkuk di balik jejuji besi yang sempit dan kumuh.

Baca Juga: [Hadits Al-Arbain ke-24] Tentang Haramnya Berbuat Zalim

Dalam hal ini, betapa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallampun telah  memperingatkan kita dalam sabdanya :

فُكُّوا الْعَانِيَ وَأَطْعِمُوا الْجَائِعَ، وَعُودُوا الْمَرِيضَ

Artinya : “Bebaskan orang yang sedang tertawan, berikanlah makan kepada orang yang sedang kelaparan, dan jenguklah orang sedang sakit”. (HR Bukhari).

Untuk semua itu, marilah kita tetap fokus dan istiqamah memprioritaskan perjuangan pembebasan Masjidil Aqsa dan kemerdekaan bangsa Palestina dalam perjuangan umat Islam.

Baca Juga: Bantuan Pangan untuk Palestina

Marilah kita menjadi bagian dari para pejuang, pemikir, penulis, dan pendoa bagi perjuangan pembebasan Masjidil Aqsa, Baitul Maqdis, memenuhi seruan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallm dalam sabdanya :

لاَ تَزَالُ طَائِفَةٌ مِنْ أُمَّتِي عَلَى الْحَقِّ ظَاهِرِينَ لَعَدُوِّهِمْ قَاهِرِينَ لَا يَضُرُّهُمْ مَنْ خَالَفَهُمْ إِلاَّ مَا أَصَابَهُمْ مِنْ لَأْوَاءَ حَتَّى يَأْتِيَهُمْ أَمْرُ اللَّهِ وَهُمْ كَذَلِكَ قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ وَأَيْنَ هُمْ قَالَ بِبَيْتِ الْمَقْدِسِ وَأَكْنَافِ بَيْتِ الْمَقْدِس

Artinya : “Tidak henti-hentinya kelompok dari umatku yang menampakkan kebenaran terhadap musuh mereka. Mereka mengalahkannya, dan tidak ada yang membahayakan mereka orang-orang yang menentangnya, hingga datang kepada mereka keputusan Allah Azza wa Jalla, dan tetaplah dalam keadaan demikian”. Para sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, di manakah mereka?”. Beliau bersabda, “Di Baitul Maqdis dan di sisi-sisi Baitul Maqdis”. (H.R. Ahmad dari Abi Umamah).

Pada hadits lain disebutkan:

Baca Juga: Keutamaan Menulis: Perspektif Ilmiah dan Syari

عَنْ مَيْمُونَةَ مَوْلَاةِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم أَنَّهَا قَالَتْ يَا رَسُولَ اللَّهِ ، أَفْتِنَا فِي بَيْتِ الْمَقْدِسِ ، فَقَالَ : ” أَرْضُ الْمَنْشَرِ والْمَحْشَرِ، إَيتُوهُ، فَصَلُّوا فِيهِ ، فَإِنَّ صَلَاةً فِيهِ كَأَلْفِ صَلَاةٍ . قَالَتْ : أَرَأَيْتَ إِنْ لَمْ نُطِقْ أَنْ نَتَحَمَلَ إِلَيْهِ أَوْ نَأْتِيَهُ ؟ , قَالَ : ” فَأَهْدِينَ إِلَيْهِ زَيْتًا يُسْرَجُ فِيهِ ، فَإِنَّ مَنْ أَهْدَى لَهُ كَانَ كَمَنْ صَلَّى فِيهِ

Artinya : “Dari Maimunah pembantu Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, “Ya Nabi Allah, berikan fatwa kepadaku tentang Baitul Maqdis”. Nabi menjawab, “Tempat dikumpulkanya dan disebarkanya (manusia). Maka datangilah ia dan shalatlah di dalamnya. Karena shalat di dalamnya seperti shalat 1.000 rakaat di selainnya”. Maimunah bertanya lagi, “Bagaimana jika aku tidak bisa”. “Maka berikanlah minyak untuk peneranganya. Barangsiapa yang memberikannya, maka seolah ia shalat di dalamnya.” (H.R. Ahmad).

Teguran ayat-ayat dan hadits-hadits tersebut, kiranya menjadi energi pembangkit perjuangan umat Islam membebaskan Masjidil Aqsa dan kemerdekaan Palestina, dari cengkeraman penjajahan Zionis Yahudi.

Kebangkitan kesatupaduan umat Islam, secara berjama’ah, lewat isu sentral Masjidil Aqsa merupakan suara peringatan dan teriakan menggema di angkasa bersandar pada Al-Quran dan As-Sunnah. Sebuah kekuatan yang akan menghimpun segenap kaum Muslimin dari berbagai macam kebangsaan, dengan berjamaah.

Baca Juga: Daftar Hitam Pelanggaran HAM Zionis Israel di Palestina

Seruan perjuangan pembebasan Masjidil Aqsa dan tanah suci Baitul Maqdis itu sendiri, yang bukan hanya menjadi tanggung jawab umat Islam di Palestina semata. Namun kewajiban seluruh umat Islam sedunia. Bahkan tanggung jawab seluruh umat manusia seluruhnya yang memiliki dan menghormati hak-hak asasi manusia.

Allah menegaskan di dalam ayat-Nya :

وَٱعۡتَصِمُواْ بِحَبۡلِ ٱللَّهِ جَمِيعٗا وَلَا تَفَرَّقُواْۚ وَٱذۡكُرُواْ نِعۡمَتَ ٱللَّهِ عَلَيۡكُمۡ إِذۡ كُنتُمۡ أَعۡدَآءٗ فَأَلَّفَ بَيۡنَ قُلُوبِكُمۡ فَأَصۡبَحۡتُم بِنِعۡمَتِهِۦٓ إِخۡوَٰنٗا وَكُنتُمۡ عَلَىٰ شَفَا حُفۡرَةٖ مِّنَ ٱلنَّارِ فَأَنقَذَكُم مِّنۡهَاۗ كَذَٰلِكَ يُبَيِّنُ ٱللَّهُ لَكُمۡ ءَايَٰتِهِۦ لَعَلَّكُمۡ تَهۡتَدُونَ

Artinya: “Dan berpegang teguhlah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah seraya berjama’ah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk.“ (Q.S. Ali Imran [3]: 103).

Baca Juga: [Hadits Arbain ke-23]  Keutamaan Bersuci, Shalat, Sedekah, Sabar, dan Al-Quran

Semoga kita dan seluruh umat Islam terus bergerak untuk membela Masjidil Aqsa dan saudara-saudara kita di Palestina dan kawasan Muslim lainnya secara terus-menerus, secara aktif, masif, dinamis dan terus semakin membara.

Ini semua semata-mata karena mengharap ridha Allah Subhanahu Wa Ta’ala.

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Sejarah Palestina Dalam Islam, tak Ada Jejak Yahudi Sedikit Pun

Rekomendasi untuk Anda