Oleh: Ali Farkhan Tsani, Wartawan Kantor Berita MINA (Mi’raj News Agency)
Persoalan dan kesulitan dalam kehidupan, merupakan bagian dari perjalanan hidup itu sendiri. Kita pun dituntut untuk menghadapinya. Bukan lari darinya. Sebab lari dari satu masalah, akan menghadapi masalah baru. Lebih baik kita hadapi saja masalah itu dan kita selesaikan dengan sebaik-baiknya.
Namun, tidak semua masalah itu dapat kita atasi sendiri. Kadang ada jalan buntu, atau lelah memikirkannya, atau mendekati titik putus asa.
Saat seperti inilah kita perlu pertolongan yang Maha Kuat, yang akan menjadi kekuatan spiritual untuk menghadapi problematika hidup yang berat. Sehingga Allah berkenan memberikan kita kekuatan dan ketangguhan dalam hidup kita, dan menjauhkan kita dari masalah dan kekhawatiran, serta memberikan kemudahan dalam mengatasinya.
Baca Juga: [Hadits Arbain ke-22] Islam Itu Mudah, Masuk Surga Juga Mudah
Di antara permohonan itu, ada di dalam beberapa ayat Al-Quran yang mulia. Allah sendiri memerintahkan hamba-hamba-Nya untuk berdoa kepada-Nya, dan Allah berjanji untuk mengabulkannya.
Berikut beberapa doa mengatasi kesulitan hidup berdasarkan Al-Quran :
- Surat Al-Kahfi ayat 10
رَبَّنَا آتِنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً وَهَيِّئْ لَنَا مِنْ أَمْرِنَا رَشَدًا
Artinya: Wahai Tuhan kami, berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu dan sempurnakanlah bagi kami petunjuk yang lurus dalam urusan kami.” (QS Al-Kahfi/18: 10).
Pada ayat ini Allah menyebutkan kisah Ashabul Kahfi (beberapa pemuda gua), yang berlindung di dalam gua menghindari kezaliman rajanya waktu itu.
Baca Juga: Baca Doa Ini Saat Terjadi Hujan Lebat dan Petir
Di dalam gua tersebut mereka berdoa, yang Allah abadikan di dalam ayat tersebut.
2. Surat Thaha ayat 25-28
رَبِّ اشْرَحْ لِي صَدْرِي . وَيَسِّرْ لِي أَمْرِي . وَاحْلُلْ عُقْدَةً مِّن لِّسَانِي . يَفْقَهُوا قَوْلِي
Artinya: “Ya Tuhanku, lapangkanlah dadaku, dan mudahkanlah untukku urusanku, dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku, agar mereka mengerti perkataanku.” (QS Thaha/20: 25-28).
Pada ayat ini Allah menyebutkan kisah Nabi Musa ‘Alaihis Salam ketika mendapatkan perintah Allah untuk menghadap Firaun. Tentu sebuah tugas yang sangat berat menghadapi penguasa dzalim yang mengaku dirinya sebagai Tuhan.
Baca Juga: Ini Doa Terbaik Dari Keluarga untuk Jamaah Yang Pulang Umrah
Maka, Nabi Musa ‘Alaihis Salam memohon kepada Allah untuk dilapangkan dadanya, dikuatkan mentalnya, dan dimudahkan segala urusannya.
3. Surat Al-Anbiya ayat 87-88
لّآ اِلٰهَ اِلَّآ اَنْتَ سُبْحٰنَكَ اِنِّيْ كُنْتُ مِنَ الظّٰلِمِيْنَ
Artinya: ”Tidak ada tuhan selain Engkau, Mahasuci Engkau. Sungguh, aku termasuk orang-orang yang zalim.” (QS Al-Anbiya/21: 87).
Pada ayat ini Allah menyebutkan kisah Nabi Yunus ‘Alaihis Salam atau nama lainnya “Dzun Nun” (yang memiliki ikan besar). Kisahnya ketika Nabi Yunus ‘Alaihis Salam harus dijatuhkan ke tengah lautan dan ditelan oleh seekor ikan besar.
Baca Juga: [Hadits Arbain ke-21] Tentang Istiqamah
Di tengah tiga kegelapan hebat, gelapnya malam, ngerinya di tengah lautan, dan sesaknya di dalam perut ikan besar, Nabi Yunus ‘Alaihis Salam memohon pertolongan Allah dengan doa tersebut.
Dengan pertolongan Allah sajalah, Nabi Yunus ‘Alaihis Salam dapat keluar dari perut ikan tersebut dengan selamat.
4. Surat Al-Baqarah ayat 286
رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَآ اِنْ نَّسِيْنَآ اَوْ اَخْطَأْنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَآ اِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهٗ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهٖۚ وَاعْفُ عَنَّاۗ وَاغْفِرْ لَنَاۗ وَارْحَمْنَا ۗ اَنْتَ مَوْلٰىنَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكٰفِرِيْنَ
Artinya: “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami melakukan kesalahan. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebani kami dengan beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tidak sanggup kami memikulnya. Maafkanlah kami, ampunilah kami, dan rahmatilah kami. Engkaulah pelindung kami, maka tolonglah kami menghadapi orang-orang kafir.” (QS Al-Baqarah/2: 286).
Baca Juga: Makna Mubazir dalam Tafsir Al-Isra’ Ayat 27, Mengapa Pelaku Pemborosan Disebut Saudara Setan?
Mengenai ayat ini, di dalam Tafsir Kementerian Agama RI dijelaskan, dalam mencapai tujuan hidup itu, manusia diberi beban oleh Allah sesuai kesanggupannya.
Manusia diberi pahala lebih dari yang telah diusahakannya dan mendapat siksa seimbang dengan kejahatan yang telah dilakukannya. Amal yang dibebankan kepada seseorang hanyalah yang sesuai dengan kesanggupannya.
Agama Islam adalah agama yang tidak membebani manusia dengan beban yang berat dan sukar. Mudah, ringan dan tidak sempit adalah asas pokok dari agama Islam. Untuk memperoleh kemudahan dan kesanggupan, maka ayat ini mengajarkan doanya.
Semoga Allah memberikan kemudahan, kekuatan, pertolongan, dan bimbingan-Nya selalu dalam setiap urusan kita, dunia dan akhirat. Aamiin Yaa Robbal ‘aalamiin. (A/RS2/P1)
Baca Juga: [Hadits Arbain Ke-20] Malu Bagian dari Iman
Mi’raj News Agency (MINA)