Jakarta, MINA – Acara Bedah Berita MINA (BBM) di Radio Silaturahim (Rasil) Jumat (19/9) malam ini akan hadir dengan tema “Sidang Umum PBB di Tengah Serangan Darat Israel ke Kota Gaza”.
Sidang Majelis Umum PBB ke-80 tahun ini digelar dalam berlangsung dalam bayang-bayang perang genosida, bersamaan dengan perluasan serangan darat besar-besaran militer Zionis Israel ke Kota Gaza.
Sidang Umum ke-80 akan berlangsung pada 22–29 September di markas besar PBB, New York. Lebih dari 140 pemimpin dunia dipastikan hadir, dengan sesi debat umum dimulai pada 23 September.
Situasi kemanusiaan yang kian memburuk di Palestina membuat forum diplomasi internasional tersebut dibanjiri seruan untuk menghentikan kekerasan sekaligus mendorong reformasi multilateralisme agar PBB tetap relevan menghadapi krisis global.
Baca Juga: PWI Prihatin Pencabutan Kartu Liputan Wartawan Istana, Tegaskan Kemerdekaan Pers
Pasukan Israel dilaporkan menggempur kawasan timur Kota Gaza menggunakan tank dan infanteri, didukung serangan udara masif.
Gelombang eksodus pun kembali meningkat, dengan lebih dari 250.000 warga meninggalkan rumah mereka menuju Al-Mawasi di Gaza selatan.
Sekretaris Jenderal PBB António Guterres menegaskan serangan darat ke Gaza sebagai tindakan yang secara moral, politik, dan hukum tidak dapat dibenarkan.
Namun, upaya diplomasi terhambat setelah rancangan resolusi gencatan senjata diveto Amerika Serikat. Lalu apa yang harus dilakukan agar multilateralisme bekerja di tengah konflik besar? Semua ini akan dibahas di acara BBM malam ini.
Baca Juga: Muktamar PPP: Ketika Persatuan Hanya Menjadi Slogan, Perpecahan dalam Realita
BBM ini akan disiarkan langsung di Rasil 720 AM dan akan disiarkan ke beberapa radio di daerah, seperti di Batam, Palembang, Yogyakarta, Sukabumi, Banyuwangi, Pontianak dan lainnya.
Pendengar juga dapat mendengarkan secara online melalui live streaming radio silaturahim.com.
Pendengar setia Rasil yang ingin berinteraksi dengan nara sumber dapat menghubungi host Rasil di nomor WhatsApp 08111999720. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: 2.333 Desa di Indonesia Belum Tersentuh Internet, Tantangan Percepatan Digitalisasi Nasional