Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bedah Buku Kepala BPOM, Tegaskan Literasi sebagai Pilar Ketahanan Nasional

Rana Setiawan Editor : Rudi Hendrik - 5 jam yang lalu

5 jam yang lalu

0 Views

Kepala BPOM Prof. dr. Taruna Ikrar, M.Biomed, Ph.D. (kanan) menerima penghargaan Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) dengan pencatatan rekor Bedah Buku dengan Peserta Terbanyak, Kamis (31/7/2025), di Auditorium Gedung Merah Putih BPOM, Jakarta.(Foto: IST)

Jakarta, MINA – Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mencatat sejarah baru dalam literasi nasional dengan menggelar Bedah Buku 7 Karya Kepala BPOM Prof. dr. Taruna Ikrar, M.Biomed, Ph.D, Kamis (31/7), di Auditorium Gedung Merah Putih BPOM, Jakarta.

Acara yang berlangsung secara hybrid dan disiarkan melalui kanal YouTube BPOM ini tak sekadar membahas buku, tetapi merumuskan arah pemikiran strategis lembaga pengawas obat dan makanan menuju Indonesia Emas 2045.

Dalam sambutannya, Taruna Ikrar menegaskan, buku tidak hanya berfungsi sebagai dokumentasi, melainkan solusi terhadap persoalan kontemporer, termasuk resistansi antimikroba, modernisasi pengawasan, hingga kontribusi BPOM terhadap ketahanan ekonomi nasional.

“Resistansi obat dan antibiotik adalah silent pandemic yang nyata. Jika tidak dikendalikan, ini dapat menimbulkan krisis kesehatan dan sosial global,” ujar Taruna.

Baca Juga: Jateng Serius Garap UMKM dan Wisata Halal

Dia menambahkan, BPOM harus hadir sebagai garda terdepan perlindungan masyarakat dengan transparansi dan inovasi sebagai kata kunci.

Ketujuh buku yang dibedah merentang dari sejarah pengawasan obat dan makanan era kolonial Hindia Belanda, strategi nasional pengendalian resistansi antimikroba (AMR), hingga visi strategis BPOM menuju Indonesia Emas 2045. Seluruhnya diharapkan menjadi rujukan ilmiah dan praktis bagi akademisi, birokrat, hingga masyarakat umum.

Dalam sesi diskusi, hadir tujuh narasumber dari berbagai bidang di BPOM, termasuk Pengawas Farmasi dan Makanan Ahli Utama Mayagustina Andarini dan Tepy Usia, Deputi Bidang Penindakan Tubagus Ade Hidayat, Deputi Bidang Pengawasan Obat, Narkotika, Psikotropika, Prekursor, dan Zat Adiktif William Adi Teja, serta Inspektur Utama Yang Setiadi. Diskusi dipandu Sekretaris Utama BPOM Jayadi.

“Pada hari ini, kita tidak sekadar membedah buku, tetapi mengungkap gagasan besar: mengawal mutu dan membangun bangsa,” kata Tubagus Ade.

Baca Juga: ICMI: Marak Konten Negatif di Dunia Maya, Pemerintah Diminta Segera Filter Ketat

Menurutnya, buku Mengawal Mutu, Membangun Bangsa: Kontribusi Strategis BPOM Bagi Ketahanan Ekonomi Indonesia menggambarkan bagaimana BPOM menjamin keamanan obat dan makanan dari hulu ke hilir.

Selain bedah buku, BPOM meluncurkan Peta Jalan Rencana Aksi Pengendalian Resistansi Antimikroba di Lingkungan BPOM 2025–2029, yang ditetapkan melalui Keputusan Kepala BPOM Nomor 350 Tahun 2025. Peta jalan ini menjadi langkah strategis pengendalian AMR secara terintegrasi dan berkelanjutan.

Acara yang dihadiri pimpinan tinggi madya, fungsional ahli utama, kepala UPT seluruh Indonesia, serta pegawai BPOM ini mendapat apresiasi dari Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) dengan pencatatan rekor Bedah Buku dengan Peserta Terbanyak.

Menutup acara, Taruna mengajak seluruh jajaran BPOM menjadikan literasi sebagai alat perjuangan.

Baca Juga: Peringatan Dini Tsunami Berakhir, BNPB: Masyarakat Tetap Waspada

Literasi adalah fondasi memahami dunia dan membangun masa depan. Mari wujudkan Indonesia sehat, cerdas, dan berdaulat melalui pengawasan obat dan makanan yang kokoh,” tegasnya.[]

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Restorasi Akhlak Digital Didesak Jadi Prioritas Perlindungan Anak

Rekomendasi untuk Anda