Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bedah Buku Parenting, KemenPPPA Soroti Fatherless di Indonesia

Arina Islami Editor : Widi Kusnadi - Kamis, 18 Juli 2024 - 15:33 WIB

Kamis, 18 Juli 2024 - 15:33 WIB

34 Views

Kegiatan Bedah Buku berjudul "50 Solusi Parenting Tanpa Pening" pada Kamis (18/7/2024) di Gedung ICMI Center, Jakarta. [Foto: DPP Perempuan ICMI]

Jakarta, MINA – Perwakilan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) menyoroti kurangnya peran ayah dalam pengasuhan sehingga membuat Indonesia masuk dalam kategori Fatherless Country (negara tanpa ayah).

Fungsional Perencanaan Madya Asisten Deputi Pemenuhan Hak Anak Atas Pengasuhan dan Lingkungan KemenPPPA, Eti Sri Nurhayati menyampaikan hal tersebut dalam acara Bedah Buku berjudul “50 Solusi Parenting Tanpa Pening” di Gedung ICMI Center, Jakarta, Kamis (18/7).

“Saat ini, peran ayah seolah tidak penting dalam pola asuh anak (Fatherless),” kata Eti.

Eti mengatakan, peran ayah sama pentingnya dalam pola pengasuhan anak seperti halnya peran ibu.

Baca Juga: [BEDAH BERITA MINA] ICC Perintahkan Tangkap Netanyahu dan Gallant, Akankah Terjadi?

Ketidakhadiran peran ayah dalam pola asuh anak, kata Eti, memberikan pengaruh buruk bagi perkembangan anak.

“Padahal, itu bisa memberikan pengaruh negatif dalam perkembangan jiwa anak,” ujarnya.

Acara bedah buku parenting itu digelar dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional dan Tahun Baru Islam 1446 Hijriyah.

Kegiatan tersebut didukung oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Anak (KemenPPA) dan Perempuan ICMI, selain itu ada juga Korps Perempuan Majelis Dakwah Islamiyah (KPMDI), Forum Pemberdayaan Perempuan Indonesia (FPPI) dan beberapa organisasi perempuan lainnya.

Baca Juga: Cuaca Jakarta Berawan Tebal Jumat Ini, Sebagian Hujan

Sementara itu, penulis buku “50 Solusi Parenting Tanpa Pening,” Azimah Subagijo menjelaskan bahwa anak adalah titipan Tuhan yang tidak bisa memilih siapa yang akan menjadi orang tuanya.

“Karena itu, tanggungjawab utama anak adalah orang tuanya akan menjadi seperti apa kelak,” ujarnya.

Azimah yang juga Wakil Sekretaris Perempuan ICMI itu menyayangkan, Indonesia yang seharusnya mendapat bonus demografi namun dengan merebaknya judi online, pornografi, kekerasan terhadap anak yang dilakukan oleh orang terdekatnya dikhawatirkan malah menjadi bencana demografi.[]

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Kemenag Kerahkan 50 Ribu Penyuluh Agama untuk Cegah Judi Online

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Indonesia
Indonesia
Khadijah