Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Begini Cara Shalat Gerhana Menurut Dirjen Bimas Islam

habibi - Kamis, 25 Januari 2018 - 19:44 WIB

Kamis, 25 Januari 2018 - 19:44 WIB

146 Views ㅤ

gerhana-b.jpg" alt="" width="660" height="455" /> Ilustrasi Salat gerhana. (Foto: ist)

Jakarta, MINA – Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat (Dirjen Bimas) Islam Kementerian Agama (Kemenag) Muhammadiyah Amin mengimbau umat Muslim untuk melaksanakan shalat gerhana pada 31 Januari 2018.

Hampir seluruh wilayah Indonesia bisa mengamati Gerhana Bulan Total (GBT) ini.

Kemenag juga meminta Kantor Wilayah Kemenag beserta para ulama, pimpinan ormas Islam, imam masjid, aparatur pemerintah daerah dan masyarakat untuk melaksanakan Shalat Gerhana Bulan Parsial di wilayahnya masing-masing secara berjamaah.

“Adapun tata cara shalat gerhana adalah, berniat di dalam hati, takbiratul ihram, yaitu bertakbir sebagaimana shalat biasa,” kata Amin dalam keterangan tertulis yang diterima Mi’raj News Agency (MINA) di Jakarta, Kamis (25/1).

Baca Juga: Guru Tak Tergantikan oleh Teknologi, Mendikdasmen Abdul Mu’ti Tekankan Peningkatan Kompetensi dan Nilai Budaya

Ia menambahkan, kemudian membaca do’a iftitah dan berta’awudz, lalu membaca surat Al-Fatihah dilanjutkan membaca surat yang panjang (seperti surat Al-Baqarah) sambil dikeraskan suaranya, bukan lirih sebagaimana terdapat dalam hadits Aisyah: “Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam menjaharkan (mengeraskan) bacaannya ketika shalat gerhana.”(HR. Bukhari no. 1065 dan Muslim no. 901).

Lebih lanjut, ia mengatakan, kemudian ruku’ sambil memanjangkannya, lalu bangkit dari ruku’ (i’tidal) sambil mengucapkan “Sami’allahu Liman Hamidah, Rabbana Wa Lakal Hamd”.

“Setelah i’tidal ini tidak langsung sujud, namun dilanjutkan dengan membaca surat Al-Fatihah dan surat yang panjang. Berdiri yang kedua ini lebih singkat dari yang pertama,” kata Amin.

Setelah itu ruku’ kembali (ruku’ kedua) yang panjangnya lebih pendek dari ruku’ sebelumnya, kemudian bangkit dari ruku’ (i’tidal), lalu sujud yang panjangnya sebagaimana ruku’, kemudian duduk di antara dua sujud dan sujud kembali.

Baca Juga: Imaam Yakhsyallah Mansur: Ilmu Senjata Terkuat Bebaskan Al-Aqsa

Ia menambahkan, jamaah lalu bangkit dari sujud dan mengerjakan rakaat kedua sebagaimana rakaat pertama hanya saja bacaan dan gerakan-gerakannya lebih singkat dari sebelumnya, dan terakhir salam.

“Setelah itu imam menyampaikan khutbah kepada para jama’ah yang berisi anjuran untuk berdzikir, berdo’a, beristighfar, bersedekah,” kata Amin.(R/R08/R01)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Kunjungi Rasil, Radio Nurul Iman Yaman Bahas Pengelolaan Radio

Rekomendasi untuk Anda

Dunia Islam
Indonesia
Indonesia
Breaking News