Washington, MINA – Para senator Amerika Serikat (AS) berbeda pendapat usai pengarahan rahasia pada Kamis (27/6) terkait serangan udara Amerika terhadap fasilitas nuklir Iran.
Perbedaan itu mencerminkan polarisasi antara Partai Demokrat yang skeptis dan Partai Republik yang mendukung langkah Presiden Donald Trump. Anadolu melaporkan.
Pemimpin Senat Demokrat Chuck Schumer mengkritik operasi tersebut karena dianggap kurang memiliki strategi yang jelas. “Yang jelas adalah bahwa tidak ada strategi yang koheren, tidak ada tujuan akhir, tidak ada rencana,” ujarnya.
Schumer juga menyerukan penegakan Undang-Undang Kekuasaan Perang, yang bertujuan membatasi wewenang presiden dalam memulai atau meningkatkan tindakan militer tanpa persetujuan kongres.
Baca Juga: Menhan Iran Datang ke Cina di Tengah Gencatan Senjata
Senator Demokrat lainnya, Chris Murphy dari Connecticut, menyatakan bahwa pengarahan tersebut hanya mengonfirmasi bahwa serangan itu memiliki dampak terbatas. “Tuduhan bahwa kami telah menghancurkan program mereka tampaknya tidak masuk akal,” kata Murphy.
Ia menekankan pentingnya diplomasi dibandingkan pendekatan militer.
Sebaliknya, Senator Tom Cotton dari Arkansas membela operasi itu sebagai langkah signifikan yang telah merusak infrastruktur nuklir Iran. “Kami menargetkan ilmuwan, sentrifus, dan fasilitas konversi. Semua itu adalah titik kegagalan tunggal dalam upaya Iran mendapatkan senjata nuklir,” katanya.
Senator Carolina Selatan Lindsey Graham juga mengklaim situs-situs nuklir Iran telah dihancurkan, meski mengakui bahwa ambisi nuklir Iran masih menjadi ancaman. “Masalah ini tidak selesai. Mereka akan terus mencoba,” ujar Graham, memperingatkan potensi ancaman jangka panjang.
Baca Juga: Swiss Perintahkan Yayasan GHF Gaza Patuhi Hukum
Senator John Hoeven dari North Dakota menyampaikan pandangan CIA yang menunjukkan waktu pemulihan Iran dapat memakan waktu hingga dua tahun. Ia menyebut serangan ini memberikan peluang diplomatik baru untuk menekan Iran.
Perpecahan pandangan ini menunjukkan kompleksitas dalam menangani isu nuklir Iran. Di satu sisi, langkah militer dianggap efektif dalam menekan kemampuan Iran, tetapi di sisi lain, pendekatan ini dipandang tidak memberikan solusi jangka panjang. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Irlandia Larang Impor Produk Pemukiman Israel di Tepi Barat dan Yerusalem Timur