Jakarta, MINA – Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) bekerja sama dengan Kementerian Luar Negeri (Kemlu) akan menggelar Konferensi Dunia Tentang Ekonomi Kreatif (The World Conference on Creative Economy/WCCE) di Bali Nusa Dua Convention Center, pada 6-8 November 2018.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf dalam konferensi pers yang diselenggarakan di Jakarta, Selasa (25/9).
Konferensi tersebut mengusung tema “Inclusively Creative” (Kreatif yang Inklusif) dan akan diikuti 1.000 peserta dari dalam maupun luar negeri. Forum ini akan membahas empat isu utama yaitu kohesi sosial, regulasi, pemasaran, ekosistem dan pembiayaan industri kreatif.
Triawan Munaf mengatakan, Industri kreatif telah membentuk sebuah persaingan usaha yang kompetitif dimana semua orang dapat ambil bagian dalam ekonomi yang sedang berkembang.
Baca Juga: Hari Terakhir Pelunasan, Seluruh Kuota Haji Khusus 1446 H/2025 M Sudah Terisi
“Geografis juga bukan lagi menjadi sebuah penghalang, karena internet dan teknologi baru lainnya memungkinkan orang-orang dari seluruh dunia untuk berkolaborasi dan bekerja sama,” kata Triawan Munaf.
Dia berharap, WCCE dapat memperkuat posisi ekonomi kreatif sebagai katalisator untuk komunikasi dan pemahaman yang dapat menjembatani hubungan ekonomi dan budaya, dengan memberikan kesempatan yang sama untuk semua orang tanpa memandang usia, jenis kelamin, latar belakang, dan lokasi geografis.
Sementara itu, Wakil Menteri Luar Negeri RI AM. Fachir meyatakan, keterlibatan Kementerian Luar Negeri dalam penyelenggaraan WCCE merupakan bentuk komitmen konkret dalam mendukung diplomasi ekonomi Indonesia.
Kemlu telah terlibat sejak Pertemuan Persiapan Pertama WCCE tahun 2017 yang dilanjutkan dengan Pertemuan Persiapan Kedua WCCE tahun 2018 di Kemlu yang menginisiasi Friends of Creative Economy (FCE).
Baca Juga: Penelitian Terbaru, Gen Z di AS Pro Perjuangan Palestina dan Anti Israel
FCE adalah kumpulan para pemangku kepentingan ekonomi kreatif, khususnya negara dan organisasi internasional yang akan bersama merumuskan dokumen-dokumen hasil WCCE, dan juga mendorong perhatian isu ekonomi kreatif di tingkat global.
Salah satu upaya pengarusutamaan isu ekonomi kreatif di fora multilateral adalah dengan penyelenggaraan Side-Event Ekonomi Kreatif di sela-sela Sidang Majelis Umum ke-73 PBB di New York pada 1 Oktober 2018 mendatang.
Selain konferensi, berbagai kegiatan yang dilaksanakan diantaranya pembahasan perjanjian kerja sama dan Deklarasi Bali yang diharapkan dapat menggerakkan konsep visi ekonomi kreatif dunia di masa mendatang, terutama dalam upaya menjawab permasalahan ketimpangan ekonomi dan kesejahteraan.
Terdapat juga Kampung Kreatif yang menampilkan lebih dari 40 booth kreatif unggulan baik dari dalam negeri maupun mancanegara, dan memfasilitasi para pelaku ekonomi creatif untuk dapat mempresentasikan produknya dan menjalin jejaring antar pelaku ekonomi kreatif maupun pemangku kepentingan dari berbagai negara.
Baca Juga: ICMI Resmikan Program Desa Cendikia dan Masjid Siti Aminah Hadiwardoyo
Sejumlah tokoh nasional dan internasional dijadwalkan akan menjadi pembicara, diantaranya Menteri Keuangan Sri Mulyani, Penulis “The Creative Economy” John Howkins, President of China Film Corporation Le Kexi, CEO Buka Lapak Achmad Zaky, Pengarang “Orange Economy” Felipe Buitrago Restrepo, serta CEO dan Founder Tokopedia William Tanuwijaya.
WCCE adalah konferensi yang mempertemukan perwakilan dari pemerintah, pengusaha, think tank, komunitas, organisasi internasional, media dan ahli di bidang ekonomi kreatif. Pertemuan ini diharapkan akan membuka jejaring antar pelaku ekonomi kreatif global sekaligus menghasilkan berbagai masukan untuk mendukung perkembangan ekonomi kreatif sebagai lokomotif perekonomian global.
“Inclusively Creative”, yang menjadi tema forum ini bermakna bahwa inilah saat yang tepat bagi masyarakat internasional untuk membahas peluang dan tantangan di dunia ekonomi kreatif, dimana industri kreatif tidak lagi eksklusif bagi mereka yang memiliki modal besar.
Budaya, ide dan kreatifitas serta dukungan untuk mengkomersialisasikan adalah modal utama dari ekonomi kreatif.
Baca Juga: Dr. Rais Abdullah: Hidup Berjamaah adalah Fenomena Universal
Bekraf membuka pendaftaran untuk para pelaku ekonomi kreatif menghadiri WCCE dengan melakukan registrasi melalui www.wcce.id. Pendaftaran dibuka mulai Selasa, 25 September 2018. Selanjutnya, Bekraf juga akan mengkurasi para pendaftar dan mengumumkan 800 pelaku Ekraf terpilih yang dapat menghadiri WCCE 2018 di Bali.(L/R04/R01)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Update: 6.000 Jamaah Sudah Hadir di Taklim Pusat 1446 H