Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bela Eksistensi Zionis Israel, AWG Kecam Kehadiran Nas Daily ke Indonesia

Rana Setiawan - Ahad, 12 Februari 2023 - 11:29 WIB

Ahad, 12 Februari 2023 - 11:29 WIB

9 Views

Jakarta, MINA – Lembaga Kemanusiaan Kepalestinaan Aqsa Working Group (AWG) menyatakan sikap mengecam kehadiran seorang vlogger (content creator) bernama Nuseir Yassin atau lebih dikenal sebagai Nas Daily bisa masuk ke Indonesia setelah sebelumnya pernah ditolak pada 2018 lalu.

Menurut Ketua Presidium AWG, Nur Ikhwan Abadi, pada waktu itu Nas Daily tidak bisa memasuki sekitar 20 negara muslim termasuk Indonesia karena berpaspor Israel.

“Influencer seperti Nusseir inilah yang dimanfaatkan Zionis membangun paradigma bahwa entitas Israel telah menjadi realitas dunia saat ini yang ‘harus’ diterima oleh semuanya,” tegas Nur Ikhwan kepada MINA di Jakarta, Ahad (12/2).

Nur Ikhwan juga menegaskan, AWG menolak dengan keras tindakan semua pihak yang mendukung atau bersimpati kepada entitas Zionis.

Baca Juga: Oposisi: Pemerintahan Netanyahu Seret Israel ke Perang Tanpa Akhir

“Pada hakikatnya mendukung ketidakadilan dan pelanggaran HAM merupakan sikap yang bertentangan dengan UUD 1945 yang mana secara tegas menentang adanya penjajahan di muka bumi,” ujarnya.

Beberapa bukti yang dihadirkan sebagai penguat atas kontroversinya Nuseir Yassin. Melalui akun Nas Daily, mereka membuat konten yang menjelaskan tentang normalisasi konflik antara Palestina-Israel serta menutupi kejahatan-kejahatan yang ada.

Serta beberapa kontennya juga menyebutkan bahwa Israel dan Palestina Bisa berdamai.

“Video yang dipublikasikan Nas Daily beberapa waktu lalu ini dikecam oleh aktivis pro kemanusiaan di seantero bumi. Nusseir dianggap telah secara serampangan membandingkan Palestina dan Israel, apple to apple,” ungkapnya.

Baca Juga: Al-Qassam dan Jihad Islam Puji Serangan Rudal Houthi ke Tel Aviv 

Nur Ikhwan menyampaikan video itu secara tidak langsung ingin menegaskan bahwa yang terjadi di Palestina hanyalah konflik, bukan penjajahan.

“Di video itu Nusseir Nas Daily secara aneh juga tidak menyinggung berbagai pelanggaran hak asasi oleh Zionis terhadap rakyat Palestina. Dia tidak menyinggung legitimasi palsu Deklarasi Balfour tahun 1917. Dia tidak menyinggung pembersihan etnis dan genosida pada Nakba 1947-1948,” ujarnya.

Nas Daily tidak menyinggung penggusuran dan perluasan wilayah secara ilegal. Dia tidak menyinggung pembunuhan terhadap rakyat Palestina secara terang-terangan. Dia tidak menyinggung entitas Israel yang menjelma menjadi monster pembunuh anak-anak Palestina.

Dia tidak menyinggung segregasi apartheid yang diterapkan oleh Zionis terhadap rakyat Palestina. Dia tidak menyinggung perampokan Al Quds (Yerusalem), diklaim sebagai ibukota Zionis Israel. Nusseir juga tidak menyinggung penistaan Zionis terhadap Masjid Al Aqsa, setiap hari.

Baca Juga: Israel Rekrut Pencari Suaka Asal Afrika untuk Berperang di Gaza

Nur Ikhwan juga membandingkan Nusseir Yasin sebagai kebalikan dari Miko Peled, tokoh Yahudi pro Palestina yang menentang Zionisme.

“Nusseir lahir dari keluarga Palestina di Nazareth yang tumbuh besar dan kaya raya di bawah ketiak Zionis. Karenanya Nusseir saat ini dianggap ‘pengkhianat’, mendukung entitas Zionis Israel di Palestina,” ungkapnya.

Sedangkan Miko lahir dan tumbuh dari keluarga militer elit, bahkan pendiri Zionis Israel. Setelah melihat realitas langsung bagaimana Zionisme berjalan, Miko menjadi penentang besar dari eksistensi Zionis Israel. Miko sangat yakin bahwa solusinya hanya ‘One Democratic Palestine state’, tidak ada ‘Two State Solution’.

Menurut sumber resmi dari website nassummit.com, agenda Nas summit Indonesia digelar di Jakarta, pada Sabtu (11/2). Indonesia menjadi negara pertama dalam penyelenggaraan Nas Summit di luar Dubai.

Baca Juga: Pasukan Zionis Perketat Pengepungan di Masjid Ibrahimi dan Kota Tua Hebron

Nas Summit sendiri merupakan sebuah acara yang akan mempertemukan berbagai konten kreator, artis media sosial, influencer hingga youtuber dari berbagai dunia.

Dalam agenda ini semua hadir termasuk konten creator yang berpaspor Israel yakni Nuseir Yassin.

Paspor Investasi

Usut punya usut, Nas bisa masuk ke Indonesia karena membeli paspor dari Saint Kitts and Nevis, sebuah negara di Karibia, dengan investasi sekitar $150.000. Paspor baru itu memungkinkan dia memasuki 150 negara tanpa visa.

Baca Juga: Pasukan Zionis Babat Habis Ribuan Pohon Zaitun di Kafr al-Dik

Mengutip Forbes, Saint Kitts and Nevis memang menawarkan paspor kedua atau paspor cadangan bagi investor agar bebas bepergian ke seluruh dunia. St. Kitts dan Nevis menawarkan opsi tersebut melalui kewarganegaraan atau izin tinggal melalui program paspor investasi.

Paspor investasi di St. Kitts and Nevis terbilang mudah digunakan. Itu karena mereka memenuhi syarat investasi aman seperti iklim yang menyenangkan, stabilitas ekonomi dan keamanan sosial, serta sistem kesehatan yang baik.

Kewarganegaraan Ganda

Pihak imigrasi mengungkapkan bahwa Nas Daily ternyata masuk ke Indonesia menggunakan paspor negara Federasi Saint Kitts dan Nevis.

Baca Juga: Israel Siaga Penuh Pasca Rudal Houthi Berhasil Mendarat di Tel Aviv

Bukan rahasia lagi jika warga Israel banyak yang memiliki kewarganegaraan ganda. Sementara warga Israel bisa menggunakan kewarganegaraan kedua untuk mengajukan visa ke negara yang tak memiliki hubungan dengan Negeri Zionis itu.

Indonesia memang tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel. Terlepas dari kewarganegaraan ganda, Indonesia dan Israel memang memiliki hubungan dagang dan pariwisata. Dengan demikian, Warga Negara Indonesia (WNI) juga bisa berkunjung ke Israel dengan menggunakan visa ziarah.

Pada 2020 lalu, Ditjen Imigrasi Indonesia juga membuka pelayanan visa elektronik (e-visa) bagi warga Israel dan tujuh negara lain.

Pelayanan e-visa itu khusus untuk keperluan penyatuan keluarga, bisnis, investasi, dan bekerja. Subjek calling visa ini merupakan negara dengan tingkat kerawanan tertentu.

Baca Juga: Rumah Sakit Israel Penuh Pasien, Ribuan Tentara Terluka

Negara calling visa dinilai memiliki tingkat kerawanan tertentu ditinjau dari aspek ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan, dan keamanan. (R1/P1)

Rekomendasi untuk Anda

Internasional
Palestina
Internasional
Indonesia
Palestina
Internasional
Palestina
MINA Preneur
Palestina
Internasional