Den Haag, MINA – Perusahaan pertahanan Israel dilarang berpartisipasi dalam pameran senjata NEDS di Rotterdam tahun ini akibat kekhawatiran keamanan dan keresahan sosial yang terkait dengan perang genosida di Gaza. Keputusan ini diumumkan oleh penyelenggara pada Kamis (21/8).
Hans Huigen, Direktur Netherlands Industry for Defense and Security Foundation menyatakan, empat perusahaan Israel yang mengajukan pendaftaran ditolak karena alasan keamanan.
“Situasi saat ini di Gaza telah memburuk sedemikian rupa sehingga keresahan sosial meningkat di seluruh dunia, Eropa, dan Belanda,” ujarnya kepada penyiar publik NOS.
Huigen menekankan, keputusan ini bukanlah bentuk penentangan terhadap Israel, tetapi didasari oleh pertimbangan keamanan dan stabilitas sosial. Dalam beberapa tahun terakhir, keikutsertaan perusahaan Israel dalam pameran serupa selalu memicu protes, bahkan hingga menyebabkan kerusakan dan penangkapan pada tahun lalu.
Baca Juga: Milad ke-17 di Malaysia, AWG Teguhkan Komitmen Perjuangan Pembebasan Al-Aqsa
Larangan ini juga sejalan dengan langkah pemerintah Belanda yang mendorong penangguhan sebagian perjanjian asosiasi Uni Eropa dengan Israel. Huigen menambahkan, mengizinkan perusahaan Israel berpartisipasi sementara pemerintah mengadvokasi sanksi akan menimbulkan kontradiksi.
Pemerintah Belanda telah diinformasikan mengenai keputusan ini, meskipun penyelenggara menegaskan bahwa larangan tersebut merupakan inisiatif independen dan bukan atas permintaan resmi pemerintah. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Survei: Mayoritas Warga AS Percaya Setiap Negara di PBB Akan Akui Palestina