Tunis, MINA – Sekitar 14 pekerja Tunisia diculik oleh sekelompok milisi di ibu kota Libya, Tripoli, menurut laporan Kementerian Luar Negeri Tunisia pada Sabtu (16/2).
Penculikan sering terjadi sejak pecahnya perang pada 2011, setelah mantan Presiden Libya Muammar Gaddafi meninggal.
Pada tahun 2015, para diplomat Tunisia diculik di Libya, kemudian dibebaskan. Setelah insiden tersebut, pemerintah Tunisia menutup konsulatnya dan membukanya kembali tahun lalu, demikian The New Arab melaporkan yang dikutip MINA.
Milisi yang bertanggung jawab atas penculikan pada Kamis (14/2) tersebut menuntut pembebasan seorang pejuang Libya yang ditangkap di kota Tunisia, menurut sebuah kelompok HAM, kantor berita AFP melaporkan, meskipun nama kelompok bersenjata itu tidak disebutkan.
Baca Juga: Wabah Kolera Landa Sudan Selatan, 60 Orang Tewas
Menteri Luar Negeri Tunisia Khamis Al-Jahnawi mengaku berbicara dengan rekan Libya-nya Mohamed Taher untuk memastikan keselamatan para korban penculikan dan mempercepat pembebasan mereka, kantor berita Anadolu Agency melaporkan.
Konsulat Tunisia di ibu kota Tripoli mengatakan, pihaknya bekerja sama dengan para pejabat Libya untuk mengakhiri krisis itu tanpa penundaan. (T/Gun/RI-1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Erdogan Umumkan ‘Rekonsiliasi Bersejarah’ antara Somalia dan Ethiopia