Brussels, MINA – Pemerintah Belgia akan memanggil duta besar Israel untuk menjelaskan pembunuhan terhadap seorang pekerja bantuan dari lembaga pengembangan Enabel, serta anggota keluarganya di Gaza.
“Membom wilayah sipil dan populasi bertentangan dengan hukum internasional. Saya akan memanggil duta besar Israel untuk mengutuk tindakan yang tidak dapat diterima ini dan meminta penjelasan,” ujar Menteri Luar Negeri Hadja Lahbib melalui X, seperti dilaporkan The New Arab, Jumat (26/4).
Dia mengatakan, Belgia “mengutuk pembunuhan” seorang pegawai Enabel dan putranya “melalui pemboman Israel”.
Enabel mengatakan dalam sebuah pernyataan Abdallah Nabhan, 33, bersama putranya yang berusia tujuh tahun, ayahnya yang berusia 65 tahun, saudara laki-lakinya yang berusia 35 tahun dan keponakannya yang berusia enam tahun, tewas setelah serangan udara Israel di bagian timur kota Rafah.
Baca Juga: Banyak Tentara Israel Kena Mental Akibat Agresi Berkepanjangan di Gaza
“Keluarga tersebut berada di sebuah rumah tempat 25 orang berlindung, termasuk orang-orang yang mengungsi akibat serangan militer Israel di Gaza,” kata Enabel.
Nabhan, yang pernah bekerja pada proyek pembangunan Belgia membantu kaum muda mendapatkan pekerjaan, dan keluarganya termasuk dalam daftar orang-orang yang memenuhi syarat untuk keluar dari Gaza, namun mereka dibunuh sebelum diberikan izin untuk pergi.
Ketua Enabel, Jean Van Wetter menyebut kematian mereka sebagai “satu lagi pelanggaran mencolok yang dilakukan Israel terhadap hukum kemanusiaan internasional”.
Agresi Israel di Gaza sejauh ini telah menewaskan sedikitnya 34.305 orang, menurut Kementerian Kesehatan Jalur Gaza.
Baca Juga: Dipimpin Ekstremis Ben-Gvir, Ribuan Pemukim Yahudi Serbu Masjid Ibrahimi
Belgia, yang saat ini memegang jabatan presiden Uni Eropa, merupakan salah satu negara Eropa yang paling vokal mengecam perang Israel karena dianggap sangat mematikan bagi warga sipil Palestina.[]
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Puluhan Ekstremis Yahudi Serang Komandan IDF di Tepi Barat