
Masjid Agung Brussels. (Foto: Pinterst)
Brussels, MINA – Pihak berwenang Belgia mengambil alih kontrol atas Masjid Agung Brussels dari tangan Arab Saudi.
Pemerintah menghentikan kontrak Arab Saudi dengan segera, menyusul tuduhan mempromosikan “radikalisme” di tempat ibadah itu.
Sebuah pernyataan Jumat (16/3) mengatakan, Menteri Dalam Negeri Belgia Jan Jambon mengumumkan pelaksanaan serangkaian tindakan yang dihasilkan dari penyelidikan parlemen atas serangan teroris yang terkait dengan Masjid Agung.
Pernyataan itu mengatakan, salah satu tindakan tersebut adalah segera mengakhiri “campur tangan asing” dalam cara Islam yang diajarkan di Belgia, demikian Al Araby Al Jadeed melaporkan.
Baca Juga: Senator AS Ajukan Kembali RUU Masukkan Ikhwanul Muslimin ke Daftar Teroris
Reuters melaporkan, pernyataan tersebut merupakan konfirmasi resmi pertama mengenai perubahan tersebut, setelah berbulan-bulan melakukan upaya diplomatik tertutup.
Kekhawatiran atas Masjid Agung pertama kali muncul setelah diketahui bahwa pelaku serangan di Paris tahun 2015 dan Brussels 2016 merencanakan operasinya di ibu kota Belgia.
Arab Saudi memiliki sewa bangunan selama 99 tahun, yang dimulai pada tahun 1969. Kesepakatan awal dibuat untuk mengizinkan imam-imam yang didukung Saudi bekerja untuk komunitas Muslim di Brussels. (T/RI-1/RS3)
Baca Juga: Suriah Bergejolak, Ratusan Tewas dalam Bentrokan Sektarian dan Serangan Israel di Suweida
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Kelompok Den Haag Sepakat Hentikan Perdagangan Senjata dan Larang Kapal Israel