Brussels, MINA – Menteri Luar Negeri Belgia, Maxime Prevot, memanggil Duta Besar Israel untuk Brussel pada Jumat (8/8) sebagai bentuk protes terhadap rencana Tel Aviv menduduki Kota Gaza dan memperluas permukiman di wilayah Palestina.
Dalam pernyataannya kepada kantor berita Belga, Prevot mengatakan Dubes Idit Rosenzweig-Abu dipanggil setelah pemerintah Zionis Israel memutuskan untuk menduduki Kota Gaza dan mengambil alih kendali militer penuh atas seluruh Jalur Gaza.
Ia menyampaikan “ketidaksetujuan total” Belgia terhadap keputusan tersebut serta terhadap kelanjutan kolonisasi oleh Zionis Israel di wilayah Palestina dan mendesak agar rencana itu dibatalkan. Prevot mengecam langkah itu sebagai tidak dapat diterima dan bertentangan dengan hukum internasional, sambil mengkritik proyek perluasan kontroversial E1 di Yerusalem Timur serta upaya terbaru Knesset untuk mendorong aneksasi Tepi Barat.
“Seluruh tindakan kumulatif ini, yang berpotensi menghapus Palestina dari peta, tidak dapat diterima dan bertentangan dengan hukum internasional, resolusi PBB, serta keputusan Mahkamah Internasional,” tegas pernyataan tersebut.
Baca Juga: PBB: Rencana Israel Ambil Kendali Penuh Gaza Harus Dihentikan
Kabinet Keamanan Israel telah menyetujui proposal Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk menduduki Kota Gaza, menurut pernyataan dari kantor PM pada Jumat.
Israel kini menghadapi kemarahan internasional yang semakin meluas atas perang destruktifnya di Gaza, yang telah menewaskan 61.000 orang sejak Oktober 2023. Agresi militer tersebut telah menghancurkan wilayah itu dan membuatnya berada di ambang kelaparan. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Genosida Israel di Gaza Picu Lonjakan Islamofobia di Australia