Tel Aviv, MINA – Menteri Keamanan Israel, Itamar Ben-Gvir berjanji akan memberi izin peningkatan penggunaan senjata hingga lima kali lipat setelah serangan mematikan di Yerusalem Timur yang diduduki bulan lalu, dan menewaskan tujuh orang.
Dalam pernyataannya, Ben-Gvir mengatakan telah memerintahkan Departemen Perizinan Senjata Api mempercepat penerbitan izin baru dari sekitar 2.000 per bulan menjadi 10.000, demikian MEMO melaporkan dikutip MINA, Rabu (8/2).
Warga sipil membawa pistol di pinggul mereka, dan tentara yang tidak bertugas dengan membawa senjata dinas adalah pemandangan umum di Israel dan di permukiman Yahudi di Tepi Barat yang diduduki.
Ben-Gvir berjanji meningkatkan jumlah izin secara drastis setelah 27 Januari lalu. Namun, Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia, Volker Tuerk, memperingatkan rencana itu hanya akan menimbulkan lebih banyak kekerasan dan pertumpahan darah.
Baca Juga: Dipimpin Ekstremis Ben-Gvir, Ribuan Pemukim Yahudi Serbu Masjid Ibrahimi
Banyak orang Israel yang akrab dengan senjata melalui wajib militer yang hampir universal di wilayah itu, tetapi mereka yang ingin memiliki senjata dalam kehidupan sipil harus memenuhi sejumlah persyaratan. (T/R6/R2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Puluhan Ekstremis Yahudi Serang Komandan IDF di Tepi Barat