Tel Aviv, MINA – Menteri Kepolisian Israel, Itamar Ben-Gvir, pada Kamis (9/10) mengancam partai sayap kanan ekstremnya, Jewish Power, akan menggulingkan pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu jika gagal membubarkan gerakan perlawanan Palestina, Hamas, setelah penerapan gencatan senjata Gaza.
Pernyataan itu muncul hanya beberapa jam sebelum kabinet Netanyahu bersidang untuk memberikan suara atas rencana gencatan senjata dan pembebasan tawanan sebagai bagian dari fase pertama perjanjian. Almayadeen melaporkan.
“Jika pemerintahan Hamas tidak dibubarkan, atau jika mereka hanya mengklaim telah dibubarkan sementara masih tetap eksis dengan kedok lain, partai Otzma Yehudit akan menggulingkan pemerintahan,” tegas Ben-Gvir dalam pernyataan tertulisnya.
Sembari mengakui dukungannya terhadap pembebasan tawanan, Ben-Gvir menegaskan kembali penolakan partainya terhadap pembebasan tahanan Palestina.
Baca Juga: Hamas akan Kembalikan Dua Jenazah Sandera Israel di Gaza
“Kami senang atas pembebasan semua korban penculikan, tetapi kami akan memilih untuk tidak membebaskan para pembunuh,” ujarnya, seraya menambahkan bahwa Netanyahu secara pribadi telah meyakinkannya Hamas akan dihancurkan.
Para pemimpin Israel mengungkapkan posisi yang sangat berbeda terkait perjanjian gencatan senjata Gaza, yang dibangun berdasarkan proposal 20 poin yang dipimpin oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan didukung oleh Perdana Menteri Benjamin Netanyahu serta Menteri Urusan Strategis Ron Dermer.
Kesepakatan itu mencakup pembebasan tahanan dan tahanan Palestina dengan imbalan tawanan Israel, penghentian pertempuran di Gaza, dan penarikan pasukan Israel, kembali mengungkap keretakan politik yang mendalam dalam koalisi Netanyahu seiring ia terus menghadapi persidangan korupsi yang berkelanjutan.
Menteri Kehakiman Yariv Levin, sekutu penting Netanyahu, memuji kesepakatan tersebut dalam sebuah unggahan Instagram, yang menyoroti kembalinya para tawanan.
Baca Juga: Israel Bangun Hampir 1.000 Penghalang Baru di Tepi Barat, Warga Palestina Makin Terisolasi
Pemimpin sayap kanan dan Menteri Keuangan Bezalel Smotrich menyuarakan penentangan keras terhadap kesepakatan tersebut, dengan alasan kekhawatiran keamanan atas pembebasan tahanan Palestina.
“Meskipun saya merasakan kegembiraan yang luar biasa atas pemulangan para sandera yang tertunda, saya merasakan ketakutan yang luar biasa akan konsekuensi dari mengosongkan penjara dan membebaskan generasi pemimpin teroris berikutnya,” katanya.
Ia bersikeras Israel harus melanjutkan operasi melawan Hamas setelah para tawanan dibebaskan. Smotrich juga menolak unsur-unsur rencana AS yang menyerukan jaminan internasional atau langkah-langkah menuju kenegaraan Palestina, dan menganggapnya sebagai kembalinya kebijakan Israel yang gagal. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Brigade Al-Quds Tembak Jatuh Drone Zionis
 




 
 
								 








 
															 
															 
															 
															 
															 
 
 
															 
															 
															 
															 
															



 
															 Mina Indonesia
Mina Indonesia Mina Arabic
 Mina Arabic Mina Sport
 Mina Sport Mina Preneur
 Mina Preneur