Tel Aviv, MINA – Menteri Ekstremis Israel Itamar Ben-Gvir kembali menuai kecaman setelah muncul dalam sebuah video yang menunjukkan dirinya mengancam akan mengeksekusi mati tahanan Palestina selama penyerbuan di salah satu pusat penahanan Israel.
Dalam video tersebut, Ben-Gvir terlihat berdiri di samping para tahanan Palestina yang terbaring di tanah dengan tangan terikat di belakang punggung, sementara mereka tampak dianiaya oleh aparat Israel.
Ia terdengar menyatakan bahwa para tahanan telah ditahan dalam kondisi minimal” namun menurutnya perlu diterapkan langkah tambahan, hukuman mati.
Ben-Gvir sebelumnya juga muncul dalam video pada Agustus lalu, di mana ia mengancam pemimpin Palestina yang ditahan, Marwan Barghouti, salah satu tokoh paling berpengaruh dalam gerakan perlawanan Palestina.
Baca Juga: Penjajah Israel Rencanakan Pembangunan 2.006 Unit Permukiman Baru di Tepi Barat
Ancaman terbaru Ben-Gvir muncul ketika Knesset Israel dijadwalkan akan memilih rancangan undang-undang yang mengusulkan eksekusi terhadap tahanan Palestina pekan depan. Ia bahkan memperingatkan akan menarik dukungannya terhadap legislasi koalisi jika RUU tersebut tidak disahkan.
Pada 23 Oktober, Ben-Gvir kembali membanggakan diri atas tindakan yang mencabut hak-hak dasar tahanan Palestina di dalam penjara Israel. Ia terlihat berdiri di depan sel kecil di Penjara Ktzi’ot, Gurun Negev, menunjuk ke arah tiga tahanan yang dipaksa duduk di lantai dalam posisi jongkok. Pada periode yang sama, beredar pula rekaman yang memperlihatkan pasukan Israel menganiaya tahanan Palestina di penjara yang sama.
Tindakan dan pernyataan Ben-Gvir memicu kecaman luas dari organisasi hak asasi manusia yang menilai bahwa tindakan tersebut melanggar hukum humaniter internasional dan menunjukkan pola penyiksaan serta penghinaan sistematis terhadap tahanan Palestina di penjara Israel.[]
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Komoro akan Gabung Afrika Selatan Tuntut Genosida Israel di ICJ
Mina Indonesia
Mina Arabic
Mina Sport
Mina Preneur