Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ben-Gvir: Israel Jadi Bahan Tertawaan di Timur Tengah

sri astuti Editor : Rudi Hendrik - 1 menit yang lalu

1 menit yang lalu

3 Views

Mantan Menteri Keamanan Israel Itamar Ben Gvir. (Foto: WAFA)

Tel Aviv, MINA – Mantan Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben-Gvir pada Ahad (9/2) mengkritik kebijakan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu di Jalur Gaza, dengan mengatakan Israel telah menjadi “bahan tertawaan di Timur Tengah.”

Dalam sebuah wawancara dengan stasiun radio lokal Kol BaRama, politisi sayap kanan itu mengecam penanganan pemerintah terhadap perang di Gaza. Demikian dikutip dari Anadolu.

“Kita telah menjadi bahan tertawaan di Timur Tengah, dan saya tidak yakin apakah kita menyadarinya,” kata Ben-Gvir.

Ben-Gvir mengatakan, dia adalah “satu-satunya orang di pemerintahan” yang menentang pemberian bantuan kemanusiaan ke Gaza, dengan mengklaim pendiriannya dapat “mengubah situasi sepenuhnya.”

Baca Juga: Israel Paksa 20.000 Warga Palestina di Kamp Jenin Mengungsi

Mengkritik tanggapan Netanyahu terhadap tekanan AS, Ben-Gvir mengatakan, “Anda tidak dapat memerintah hanya berdasarkan tekanan eksternal.”

Dia berpendapat bahwa Israel seharusnya tidak pernah mengizinkan bahan bakar dan bantuan kemanusiaan masuk ke Gaza, dengan menuduh hal itu menguntungkan Hamas.

Mantan menteri itu kemudian menyerukan penerapan segera apa yang disebutnya sebagai “program migrasi sukarela” bagi warga Palestina di Gaza.

“Kita perlu meluncurkan inisiatif untuk mendorong migrasi sukarela hari ini. Presiden Trump mengatakan masih ada waktu, tetapi demi kepentingan Israel, kita tidak punya waktu untuk disia-siakan,” katanya.

Baca Juga: Parlemen Israel Sahkan UU Ganti Nama Tepi Barat Jadi Yudea dan Samaria

Ben-Gvir mengatakan dia tidak akan kembali ke pemerintahan “sampai mereka berkomitmen untuk menghancurkan Hamas.”

Pada bulan Januari, Ben Gvir mengundurkan diri dari pemerintahan sebagai bentuk penolakan terhadap gencatan senjata Gaza dan kesepakatan pertukaran tahanan. Sejak saat itu, dia mengadvokasi apa yang disebutnya sebagai “migrasi sukarela” warga Palestina dari Gaza.

Pada hari Selasa, Partai Otzma Yehudit miliknya mengajukan RUU ke Knesset, yang mengusulkan insentif keuangan bagi warga Gaza yang memilih untuk pergi.

Menurut Channel 14 Israel, RUU tersebut menetapkan bahwa “setiap penduduk Gaza yang memilih untuk beremigrasi akan menerima paket bantuan keuangan yang ditentukan oleh Kementerian Keuangan Israel.”

Baca Juga: Oxfam Peringatkan Bantuan ke Gaza Masih Jauh dari Cukup untuk Penuhi Kebutuhan Mendesak

Pada tanggal 4 Februari, Presiden AS Donald Trump mengatakan Washington akan “mengambil alih” Gaza dan memukimkan kembali warga Palestina di tempat lain berdasarkan rencana pembangunan kembali yang luar biasa, yang ia klaim dapat mengubah daerah kantong itu menjadi “Riviera Timur Tengah.”

Usulannya mendapat kecaman luas dari warga Palestina, negara-negara Arab, dan banyak negara lain di seluruh dunia, termasuk Kanada, Prancis, Jerman, dan Inggris. []

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Hamas Tegaskan Pasukan AS Tak Boleh Masuk Gaza

Rekomendasi untuk Anda