Tel Aviv, MINA – Menteri Keamanan Nasional sayap kanan Israel Itamar Ben-Gvir mengecam Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant atas keputusannya untuk menyerahkan jenazah tiga suhada Palestina kepada keluarga mereka.
Pekan lalu, otoritas Israel mengembalikan jenazah tiga suhada Palestina dari kota Nablus di Tepi Barat kepada keluarga mereka, termasuk seorang anak laki-laki, 53 hari setelah membunuh mereka.
Ben-Gvir mengkritik keputusan Gallant sebagai: “Kesalahan serius yang harus dibayar mahal.” Middle East Monitor (MEMO) melaporkan, Sabtu (6/5).
Ben-Gvir menulis di Twitter: “Pemerintah ini adalah pemerintah sayap kanan dan publik tidak memberi kami mandat untuk mengembalikan jenazah teroris atau menghindari pemboman Gaza. Masih belum terlambat untuk memimpin keamanan yang kuat dan ofensif.”
Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya
Dia juga menambahkan, “Otzma Yehudit akan terus absen dari pemungutan suara sampai pemerintah Israel mengubah arah dan mulai menegakkan kebijakan yang dipilihnya.”
“Keputusan untuk menyerahkan jenazah direkomendasikan oleh dinas keamanan,” ujarnya.
Tiga suhada Palestina tersebut diidentifikasi sebagai Udai Othman Al-Shami, Jihad Mohammad Al-Shami dan bocah laki-laki, Mohammad Dabek. (T/R4/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza