Jakarta, MINA – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy menghimbau para siswa terdampak bencana alam seperti gampa bumi dan tsunami yang terjadi di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah (Sulteng), hingga Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk tidak belajar dalam kelas sementara waktu.
“Diusahakan untuk anak yang sekolah tidak menggunakan kelas. Tetapi belajar di luar kelas, nanti akan segera kita lanjuti dari Kemendikbud,” katanya di Kantor Kemendikbud Senayan, Jakarta, Selasa (2/10).
Menurutnya, pendidikan harus tetap berjalan pasca terjadi bencana di beberapa wilayah Indonesia. Jika keadaan tidak memungkinkan, maka pendidikan masih bisa dilakukan di luar kelas.
Gempa dan tsunami yang terjadi di Palu dan Donggala pada Jumat (28/9) lalu, Mendikbud mengungkapkan pihaknya belum mendapatkan data terkait lembaga pendidikan dan peserta didik secara lengkap dari Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kemendikbud di daerah tersebut.
Baca Juga: Cinta dan Perjuangan Pembebasan Masjid Al-Aqsa Harus Didasari Keilmuan
“Kita belum punya data lengkap karena UPT kita juga yang di sana lumpuh. Malah staf kariawannya dicari-cari belum lengkap. Sepertinya perlu kerja keras dibanding sebelumnya seperti kejadian di NTB (Nusa Tenggara Barat), ujarnya.
Selain Sulteng, gempa dengan kekuatan magnetudo 6.3 juga mengguncang Sumba Timur (NTT) pada Selasa pagi (2/10) pukul 07:16 setempat selama 3-4 detik, hingga membuat siswa yang menangis dan ketakutan, kemudian para guru memanggil orang tua siswa untuk menjemput dan meliburkan sekolah.
“Saya gempa Sumba belum dapat update, tapi Kemendikbud akan langsung hubungi yang di sana,” ujarnya. (L/R10/RS3)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Lewat Wakaf & Zakat Run 2024, Masyarakat Diajak Berolahraga Sambil Beramal