Jakarta, MINA – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat beberapa kejadian bencana yang terjadi hingga Sabtu (26/7) pukul 07.00 WIB. Bencana hidrometeorologi kering masih mendominasi terjadi di beberapa wilayah di Indonesia.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari mengimbau masyarakat dan pemerintah daerah untuk tetap menjaga kesiapsiagaan dan kewaspadaan, terutama saat masa kemarau di mana potensi karhutla sangat tinggi.
“Kami mendorong pemerintah daerah dan seluruh pemangku kepentingan agar memastikan upaya pencegahan berjalan secara optimal,” kata Abdul Muhari di Jakarta, Sabtu (26/7).
Salah satu kejadian bencana yang dilaporkan adalah peristiwa kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terjadi di Kabupaten Bolaang Mongondow, Provinsi Sulawesi Utara. Peristiwa dilaporkan terjadi, Kamis (24/7) pukul 19.15 WITA. Titik api terpantau berada di Desa Solog di Kecamatan Lolak.
Baca Juga: BNPB-Polri Kerahkan Lima Unit Helikopter ke Jambi untuk Padamkan Karhutla
Diduga kebakaran dipicu oleh oknum warga masyarakat yang membuka lahan dengan cara membakar ditambah kondisi angin yang cukup kencang, sehingga api menjalar hingga menghanguskan lahan seluas satu hektare. BPBD bersama tim gabungan segera melakukan upaya pemadaman. Kondisi terkini, api sudah berhasil dipadamkan, Jumat (25/7).
Selain itu, karhutla juga dilaporkan terjadi di Kabupaten Labuhanbatu, Provinsi Sumatera Utara. Laporan yang diterima per Jumat (24/7) pukul 09.00 WIB luas lahan terbakar mencapai 530 hektar. Upaya pemadaman kini sudah membuahkan hasil. Lokasi titik api yang berada di Kecamatan Panai Hilir dan Kecamatan Panai Tengah sudah berhasil dipadamkan oleh tim gabungan.
Gempa bumi juga dilaporkan terjadi di Kabupaten Halmahera Barat, Provinsi Maluku Utara, Sabtu (26/7) pukul 04.30 WIB. Gempa bumi berkekuatan M6.0 ini mengguncang wilayah Halmahera Barat. Tercatat lokasi gempa berada di 104 Km Barat Daya Pulau Doi dengan kedalaman 58 Km. Pusat gempa berada di laut dan tidak berpotensi tsunami.
BPBD Halmahera Barat dan BPBD Provinsi Maluku Utara segera melakukan monitoring pascagempa dan kaji cepat guna mendata apakah gempa ini berdampak pada kerusakan rumah warga untuk selanjutnya dilakukan upaya penanganan di lapangan.
Baca Juga: Polda Riau Bongkar Kejahatan Pengoplos Beras SPHP
“Kami akan terus memantau situasi dan melakukan upaya penanganan secara intensif,” kata Abdul Muhari. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: IKA PMII Ciputat Luncurkan Gerakan Wakaf untuk Membangun Peradaban