BENDERA PALESTINA BERKIBAR UNTUK PERTAMA KALINYA DI MARKAS PBB

Suasan saat pengibaran bendera Palestina di Markas PBB. (Foto: Al-Jazeera)
Suasan saat pengibaran di Markas . (Foto: Al-Jazeera)

, 17 Dzulhijjah 1436/1 Oktober 2015 (MINA) –Bendera untuk pertama kalinya berkibar di Markas Besar Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York, Amerika Serikat (AS). Presiden Palestina Mahmud Abbas hadir langsung dalam peristiwa bersejarah itu.

Pengibaran bendera Palestina terjadi pada pukul 1:00 waktu setempat (06:00 GMT) pada Rabu (30/9), yang disaksikan oleh para diplomat dan wartawan yang hadir disana, demikian Al-Jazeera dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Kamis (1/10).

Berbicara kepada yang hadir menyaksikan pengibaran itu, Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengatakan, pengibaran bendera Palestina di Markas Besar PBB didedikasikan untuk para syahid, tahanan, dan warga Palestina yang terluka, serta untuk mereka yang mencoba untuk menaikkan bendera itu di tanah Palestina.

“Pada intinya, pengibaran ini didedikasikan untuk banyak penduduk Palestina yang dibunuh ketika mencoba untuk menaikkan bendera ini di wilayah Palestina,” katanya.

Sementara Sekjen PBB Ban Ki-moon yang berdiri berdampingan dengan Abbas, menyaksikan upacara pengibaran bendera Palestina di Rose Garden.

“Negara Palestina terjangkau. Ini adalah momen untuk membangun kembali kepercayaan antara Israel dan Palestina,” katanya setelah pidato Abbas.

Namun Duta Besar Israel untuk PBB, Ron Prosor, menyebarkan surat keberatan kepada Sekjen PBB berisi penyataan, “Sekali lagi Palestina memilih mencetak titik mudah dan tak berarti apa-apa di PBB, hanya karena mereka bisa,” tulis surat itu.

Dia juga menyebut resolusi PBB yang mendukung pengibaran bendera Palestina itu sebagai sinisme politik dari Otoritas Palestina.

Sebaliknya Juru Bicara PBB Stephane Dujarric menegaskan dukungan Majelis Umum PBB pada pengibaran bendera Palestina, tak peduli Israel menentangnya.

Pada 10 September lalu Majelis Umum PBB mendukung resolusi pengibaran bendera Palestina setelah 119 negara anggota PBB mendukungnya, 45 abstein dan delapan menentang, termasuk Australia, Israel dan Amerika Serikat.

Majelis Umum PBB telah mengadopsi pengakuan de facto Negara Palestina pada 2012 lalu, namun Palestina gagal mendapatkan pengakuan penuh sebagai anggota penuh PBB karena diveto AS dan Israel. (T/P011/R05)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0