Kairo, 7 Jumadil Awal 1436/26 Februari 2015 (MINA) – Bendungan Renaissans Ethiopia di sungai Nil sudah memasuki 45 persen tahap pengerjaan, di mana menurut kabar ditargetkan beroperasi Juli mendatang.
Menurut sumber resmi Sudan, bendungan yang dibangun perusahaan Salini Italia itu akan mengurangi pasokan air ke Mesir dan Sudan sebesar 14 miliar meter kubik dalam satu tahun proses bendungan, Egypt Independent yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA) melaporkan.
Pengurangan pasokan air diperkirakan akan mempengaruhi lahan-lahan yang selama ini mengandalkan luapan air dari Nil, serta listrik yang dihasilkan dari bendungan Roseires, Jabal al-Awliya dan Sonar.
Sumber yang tidak disebutkan namanya menambahkan saat ini Khartoum dan Addis Ababa sedang memperkuat proyek interkoneksi listrik antara keduanya meskipun negosiasi tentang bendungan Ethiopia juga berlangsung.
Baca Juga: Afsel Jadi Negara Afrika Pertama Pimpin G20
Mereka mengatakan Ethiopia berpacu dengan waktu untuk menyelesaikan pembangunan tahap pertama bendungan sebelum musim banjir menghalangi pekerjaan konstruksi, menambahkan fase ini dua turbin dipasang untuk menghasilkan 700 megawatt listrik.
Namun, sumber resmi di Kementerian Irigasi Mesir mengatakan turbin belum dipasang lagi, karena bendungan belum mencapai tingkat penyimpanan minimum, yang berarti bahwa penyimpanan akan mulai sekitar tahun 2016.(T/R04/R02)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)