Tel Aviv, MINA – Menteri Pertahanan Israel Naftali Bennett mengancam keamanan Jalur Gaza, Lebanon dan Suriah.
“Anda tahu bahwa pernyataan kami akan sangat menyakitkan,” kata Bennet, demikian MEMO melaporkan dikutip MINA, Selasa (26/11).
Benett mengatakan, ancamannya ia nyatakan di hadapan Presiden Israel Reuven Rivlin di Yerusalem, dengan alasan partisipasinya dalam peringatan ke-63 tahun jatuhnya tentara Israel dalam agresi tripartit 1956 melawan Mesir.
“Sekarang jelas bagi musuh kita bahwa akan menanggapi setiap upaya yang mengancam keberadaan kita dan respon kita akan tepat dan sangat menyakitkan,” ujarnya.
Baca Juga: Kapal Wisata Mesir Tenggelam di Laut Merah, 17 Penumpang Hilang
“Saya berbicara tidak hanya mereka yang ingin membunuh kita di front selatan (Jalur Gaza) tetapi juga mereka yang ada di utara tentang Suriah dan Lebanon,” jelas Bennett.
Mengenai ketegangan keamanan yang terjadi baru-baru ini, Bennett menyatakan, “Peta Timur Tengah telah berubah. Namun, kami masih menghadapi ancaman yang sama, dengan berbagai sisi,” katanya.
Menurut angka baru yang dikeluarkan oleh Observatory Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR) pada Rabu (20/11), selama dua pekan lalu, ketegangan militer terjadi antara Israel dan faksi yang bermusuhan di Suriah, yang mengakibatkan 23 orang tewas, termasuk 16 pejuang non-Suriah.
Tentara Israel melakukan serangan di lokasi pemerintah Suriah dan pasukan Iran di Damaskus, juga pedesaannya.(T/HD/Ais/RI-1)
Baca Juga: Sempat Dilaporkan Hilang, Rabi Yahudi Ditemukan Tewas di UEA
Mi’raj News Agency (MINA)