Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

BENTROK DENGAN TENTARA DUA MAHASISWA AL-AZHAR TEWAS

Admin - Ahad, 30 Maret 2014 - 23:26 WIB

Ahad, 30 Maret 2014 - 23:26 WIB

405 Views ㅤ

Kairo, 30 Jumadil Awal 1435/31 Maret 2014 (MINA) – Dua mahasiswa Universitas Al-Azhar tewas Ahad (30/3), ketika pasukan keamanan membubarkan aksi protes yang dilakukan oleh para mahasiswa di universitas terkenal itu di Kairo timur.

Ahmed Mohamed, demikian nama salah satu mahasiswa tersebut telah meninggal akibat luka-luka yang dideritanya setelah terjadi bentrok dengan aparat keamanan setempat.

Rekan-rekannya mengatakan hal itu kepada  Anadolu yang dikutip oleh Mi’raj Islamic News Agency (MINA). “Dia adalah mahasiswa kedua yang mati dalam protes hari itu,” kata sumber yang minta dirahasiakan namanya.

Mahasiswa Al – Azhar mengatakan, pasukan keamanan telah menembakkan gas air mata ke asrama mahasiswa dan melarang mahasiswa memasuki asarama sementara yang di dalamnya juga meninggalkannya.

Baca Juga: [POPULER MINA] Kunjungan Trump ke Timteng dan Kelaparan di Gaza

Mahasiswa menggelar aksi protes untuk menuntut pembebasan rekan-rekannya yang ditangkap dalam protes serupa selama beberapa bulan terakhir.

Mereka juga menuntut pengembalian rekannya yang diberhentikan oleh pihak universitas karena berpartisipasi dalam demonstrasi menentang pemerintah sementara yang didukung militer saat ini.

Universitas Al-Azhar, menjadi kubu bagi mahasiswa yang berafiliasi dengan Ikhwanul Muslimin dan  presiden terguling Muhamad Mursi. Demonstrasi yang menentang penggulingan Mursi oleh militer, hampir setiap hari terjadi dan seringkali menimbulkan tindak kekerasan.

Bentrokan berulang kali itu telah mengakibatkan beberapa mahasiswa tewas dan puluhan luka-luka.

Baca Juga: Trump Cabut Sanksi Suriah Tanpa Beri Tahu Israel, Tel Aviv Khawatir

Presiden Muhammad Mursi diturunkan dari kursi jabatannya sebagai kepala negara tahun lalu. Militer negara itu ”mengkudeta” presiden dukungan Ikhwanul Muslimin dan kelompok Salafis tersebut.

Penurunan terhadap Mursi mengundang perlawanan dari kelompok pendukung. Panglima Militer dan Menteri Pertahanan Jenderal Abdel Fattah al-Sisi mengeluarkan deklarasi pencabutan Mursi sebagai kepala negara (T/P07/EO2)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Ingin Damai dengan Turkiye, Kelompok PKK Kurdi Umumkan Pembubaran Diri

Rekomendasi untuk Anda