Nablus, MINA – Warga Palestina bentrok dengan pasukan pendudukan Israel saat menghadang memprotes pembangunan dan perluasan permukiman ilegal Yahudi di distrik Beita, Nablus, ratusan orang terluka.
Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina (PRCS) melaporkan, sedikitnya 217 warga Palestina terluka dalam bentrokan tersebut. Middle East Monitor melaporkan, Sabtu (18/9).
PRCS menyebutkan, pengunjuk rasa terluka, termasuk 35 orang ditembak oleh peluru logam berlapis karet dan 182 orang lemas setelah menghirup gas air mata.
Saksi mata mengatakan, bentrokan sengit di desa Beita berlangsung sejak empat bulan terakhir, sebagai protes terhadap pendirian pos terdepan pemukiman di tanah milik penduduk desa.
Baca Juga: Tentara Israel Cemas Jumlah Kematian Prajurit Brigade Golani Terus Meningkat
Para pengunjuk rasa mengibarkan bendera Palestina, meneriakkan slogan-slogan menentang pendudukan Israel dan melemparkan batu ke tentara Israel.
Di tempat lain, petugas medis melaporkan, puluhan pengunjuk rasa terluka oleh tentara Israel dalam bentrokan di Al-Mughayyir, sebuah desa di timur Ramallah, juga protes terhadap perluasan pemukiman Israel.
Bentrokan serupa terjadi di dekat kota Qalqilya dan Hebron di Tepi Barat, dan menambahkan beberapa warga terluka oleh peluru karet dan gas air mata.
Dalam sebuah pernyataan pers, Kementerian Luar Negeri Palestina mengecam penindasan brutal tentara Israel terhadap protes damai dan demonstrasi untuk menolak pemukiman Israel di Tepi Barat.
Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya
Kementerian mengatakan, tindakan tentara Israel terhadap pengunjuk rasa Palestina melanggar hukum internasional, dan menambahkan, “Kebisuan komunitas internasional mendorong Israel untuk melanjutkan aksi tersebut.” (T/RS2/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza