
Masjid Al-Aqsha
. (Foto: AA)" width="300" height="234" /> Israel hanya mengizinkan lelaki di atas 50 tahun untuk masuk ke kompleks Masjid Al-Aqsha. (Foto: AA)Al-Quds, Palestina, 14 Dzulhijjah 1436/28 September 2015 (MINA) – Bentrokan baru pecah pada Senin (28/9) pagi antara polisi perbatasan Israel dengan warga Palestina di kompleks Masjid Al-Aqsha di Al-Quds.
Polisi dikerahkan ke kompleks Masjid Al-Aqsha setelah bentrokan hari sebelumnya, Al-Arabiya melaporkan yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Kompleks Masjid Al-Aqsha menjadi tempat bentrokan tetap antara polisi perbatasan Israel dengan warga Palestina sejak mereka pertama kali bentrok awal bulan ini.
Ketegangan meningkat selama perayaan hari raya Yahudi ‘Yon Kipur’ dan Idul Adha bagi Muslim.
Baca Juga: Gencatan Senjata Mandek, Israel Ingin Kuasai Sepertiga Gaza
Di bawah status quo, para pemukim ilegal ekstrimis Yahudi diizinkan mengunjungi situs suci tersebut tetapi bukan untuk beribadah di sana, karena dikhawatirkan akan menimbulkan gesekan dengan jamaah Muslim.
Kunjungan pemukim ilegal ekstrimis Yahudi dihentikan pada Ahad (27/9) dan otoritas Israel menerapkan pembatasan usia bagi pria Muslim di bawah 50 tahun untuk memasuki kompleks Masjid Al-Aqsha.
Meningkatnya kunjungan pemukim ilegal ekstrimis Yahudi ke situs tersuci ketiga bagi umat Islam itu menimbulkan kekhawatiran bagi Muslim tentang kemungkinan dirubahnya aturan yang sudah ada oleh otoritas Israel.
Sementara itu, kepemimpinan Arab telah bersumpah untuk “menghadapi agresi Israel” terhadap Masjid Al-Aqsha, di mana Menteri Luar Negeri Arab Saudi Adel Al-Jubeir menegaskan pada 15 September sikap pemerintah Raja Salman bin Abdulaziz. (T/P001/R05)
Baca Juga: Trauma Perang di Gaza, Kasus Bunuh Diri Tentara Israel Melonjak
Mi’raj Islamic News Agency (MINA
Baca Juga: Ben-Gvir Bentuk Unit Polisi Baru, Terdiri dari Para Pemukim Ilegal