AL QUDS MEMBARA SETELAH PEMBUNUHAN “RAMUNI”

Pemuda Palesitina membalas tembakan tentara zionis dengan melempar batu. (foto:safa)
Pemuda Palesitina membalas tembakan tentara zionis dengan melempar batu. (foto:safa)

Gaza, 24 Muharram 1436/17 November 2014 (MINA) –Berbagai sengit antara para pemuda dan tentara Zionis Israel terjadi Senin pagi (17/11) di wilayah “Abu Deis” di kota Al Quds timur sebagai aksi protes terhadap pembunuhan yang menewaskan seorang warga Palestina,  Yusuf Ramoni.

Selain bentrokan, wilayah tersebut juga mengalami aksi mogok kerja total sebagai bagian dari protes keras terhadap kematian Ramuni yang di gantung di salah satu mobil milik perusahaan Israel “Ejed”.

Juru bicara komite perlawanan rakyat  ” Hani Halabia” mengatakan kepada kantor berita Safa, ” Bentrokan sengit meletus antara para demonstran Palestina dan militer  Israel di beberapa wilayah, bentrokan terbesar terjadi di pintu masuk desa “Abu Dais” dan di sekitar Universtias Al Quds.

Hani menjelaskan bahwa tentara menghujani para demonstran dengan gas air mata dan menembaki para pemuda Palestina tersebut dengan peluru yang menyebabkan jatuhnya puluhan warga Palestina.

Sang jubir, ia juga mengatakan bahwa seluruh pertokoan ditutup dan kegiatan belajar mengajar di sekolah. Universitas juga ditutup sebagai bentuk nyata mengutuk aksi pembunuhan itu.

Sampai berita ini diturunkan berbagai bentrokan masih terus berlangsung di tengah tengah aksi penyebaran personil militer Zionis di berbagai pintu masuk Abu Dais.

Dalam press rilisnya, gerakan tersebut mengajak seluruh warga melakukan aksi perlawanan terhadap Israel atas kebijakan kriminalnya.

Diberitakan sebelumnya, jasad Yusuf Ramoni di temukan Senin dini hari setelah digantung oleh sekelompok warga ekstrimis Yahudi.

Sementara pihak kepolisian Zionis israel meyakini Ramoni bunuh diri.(L/K02/R03)

 

Mi’raj Islamic NewsAgency (MINA)

Wartawan: Admin

Editor: Widi Kusnadi

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0