Al-Quds, MINA – Lebih dari 100 warga Palestina dan 20 polisi Israel terluka dalam bentrokan Kamis malam (22/4) di Yerusalem Timur (Al-Quds) yang diduduki, kata petugas medis dan polisi Jumat (23/4).
Ketegangan meningkat karena polisi Israel melarang adanya pertemuan massa dan adanya video serangan yang beredar luas.
Kekerasan pecah di luar salah satu pintu masuk ke Kota Tua yang bertembok, tempat orang-orang Yahudi sayap kanan melakukan pawai provokasi. Orang-orang Yahudi itu melecehkan orang-orang Palestina dan meneriakkan “matilah orang Arab”.
Ada gangguan malam di daerah itu sejak awal Ramadhan pada 13 April. Warga Palestina mengeluh bahwa polisi memblokir akses jalur pejalan kaki di sekitar tembok, tempat kumpul populer bagi orang-orang Palestina setelah masa berbuka puasa.
Baca Juga: Smotrich: Israel Tolak Normalisasi dengan Saudi jika Harus Ada Negara Palestina
Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan telah merawat sedikitnya 105 orang, dengan sekitar 20 dari mereka dirawat di rumah sakit.
Polisi Israel mengatakan 20 petugasnya terluka, tiga di antaranya dibawa ke rumah sakit.
Ketegangan tinggi di Yerusalem terjadi setelah serangkaian video yang diunggah dalam beberapa hari terakhir menunjukkan, pemuda Arab menyerang Yahudi ultra-Ortodoks. Hal itu mendorong ekstremis Yahudi turun ke jalan menindas orang Arab dalam konfrontasi malam.
Video di media sosial juga menunjukkan orang-orang Palestina menyerang ultra-Ortodoks Yahudi pada dini hari Jumat.
Baca Juga: Hamas Kutuk Agresi Penjajah Israel terhadap Suriah
Polisi mengatakan, lebih dari 50 orang yang ditahan dan dibawa untuk sidang penahanan pada Jumat pagi. (T/RI-1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Pemukim Yahudi Ekstremis Rebut Rumah Warga Yerusalem di Silwan