Jakarta, MINA – Korban meninggal akibat bentrokan antar kelompok di kamp pengungsi Palestina di Kota Sidon, Lebanon naik menjadi sembilan pada Senin (31/7).
“Jumlah korban di dalam kamp Ain Al-Helweh mencapai 49 orang, termasuk sembilan tewas dan 40 luka-luka,” kata Ghassan Sais, kepala Asosiasi Medis Islam di Sidon, Anadolu Agency melaporkan.
Bentrokan yang terjadi di Ain Al-Helweh, kamp terbesar dari 12 kamp pengungsi Palestina di Lebanon tersebut terjadi sejak Sabtu (29/7).
Menurut Kantor Berita Nasional Lebanon (NAA), bentrokan antara beberapa kelompok Islam dan pasukan keamanan yang berafiliasi dengan gerakan Fatah Palestina terus berlanjut.
Baca Juga: Ramadhan di Gaza, Harapan yang Tak Pernah Padam
Seorang koresponden Anadolu mengatakan tentara Lebanon menutup semua jalan yang berdekatan dengan kamp.
Bentrokan menyebabkan pengungsian massal dan mengganggu institusi, sekolah serta universitas di Sidon.
Seorang anggota gerakan Fatah, Abu Sheref El-Armoushi dan empat pengawalnya tewas, kata media lokal.
Didirikan pada 1948, Ain Al-Helweh adalah kamp pengungsi Palestina terbesar di Lebanon dengan 50.000 orang terdaftar, menurut angka yang dirilis oleh PBB. Sementara statistik tidak resmi menyebutkan populasi kamp tersebut mencapai 70.000 orang.
Baca Juga: Lebih dari 150 Warga Palestina Syahid Sejak Kesepakatan Genjatan Senjata
Jumlah total pengungsi Palestina di Lebanon diperkirakan sekitar 200.000 orang, tersebar di antara 12 kamp, yang sebagian besar berada di bawah kendali faksi Palestina. (T/RE1/RS2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Israel Tolak Tawaran Hamas untuk Bebaskan Tawanan Israel-Amerika