Kashmir, 13 Dzulhijjah 1435/8 Oktober 2014 (MINA) – Ribuan orang telah meninggalkan rumah mereka di wilayah Kashmir yang disengketakan, menyusul bentrokan lintas perbatasan antara Pakistan dan India.
Para penduduk desa yang melarikan diri di daerah yang dilanda kekerasan berlindung di bunker bawah tanah, pejabat kedua negara mengumumkan pada hari Selasa (7/10). Press Tv melaporkan, seperti dikuti Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Menurut laporan resmi, baru-baru ini kekerasan di wilayah sengketa Kashmir menewaskan sembilan warga sipil dan melukai lebih dari 20.
Pada Senin (6/10) lalu, pasukan militer India dan Pakistan juga terlibat baku tembak di Kashmir, masing-masing pihak saling menyalahkan dan membalas serangan.
Baca Juga: HRW: Pengungsi Afghanistan di Abu Dhabi Kondisinya Memprihatinkan
Kekerasan serupa pada bulan Agustus mengakibatkan perpindahan lebih dari 15.000 desa di kedua sisi perbatasan.
Juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Jen Psaki, mengatakan Washington khawatir tentang eskalasi kekerasan di wilayah tersebut.
“Kami terus mendorong pemerintah India dan Pakistan untuk terlibat dalam dialog lebih lanjut untuk mengatasi masalah ini,” kata Jen Psaki.
Lebih dari 66 tahun permusuhan antara India dan Pakistan, kedua negara mengklaim wilayah tersebut milinya secara penuh.
Baca Juga: Gunung Berapi Kanlaon di Filipina Meletus, 45.000 Warga Mengungsi
Selama 25 tahun terakhir, orang-orang di Kashmir telah terlibat dalam pertempuran pro-kemerdekaan dengan pemerintah India. Penumpasan dari pemerintahan New Delhi menyebabkan puluhan ribu nyawa meninggal di wilayah yang didominasi Muslim.
Islamabad dan New Delhi terlibat tiga kali perang sejak kemerdekaan mereka dari kekuasaan kolonial Inggris pada 1947. (T/P007/R03)
Mi’raj Isalmic News Agency (MINA)