Banda Aceh, MINA – Walikota Banda Aceh Aminullah Usman, meminta warga Banda Aceh tidak panik atas hasil riset yang menyebutkan kota ini berada di zona Lumpur Bergerak atau Likuifaksi.
“Jangan panik, waspada tetap. Dan terus berdoa agar tidak terjadi apa-apa di Banda Aceh,” katanya, Sabtu (6/10), merespon mulai diperbincangkannya zona-zona rawan Likuifaksi di Banda Aceh.
Walikota mengajak warga tetap waspada dan sadar dini karena Banda Aceh kawasan rawan Likuifaksi jika gempa terjadi.
“Berdoa agar tak terjadi apa-apa. Jauhi maksiat,” ujarnya.
Baca Juga: BNPB: Banjir Bandang Melanda Tapanuli Sumut, Dua Orang Meninggal
Seperti ramai dibincangkan, Kota Banda Aceh berada pada zona likuifaksi atau fenomena lumpur bergerak di beberapa kawasan.
Hasil riset Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menunjukkan bahwa Banda Aceh termasuk salah satu daerah rawan likuifaksi, jika goncangan gempa kuat terjadi.
Likuifaksi bisa terjadi beragam mulai dari semburan pasir yang berpadu air, amblesan (tanah amblas), retakan lateral atau lurus merobek permukaan tanah.
Riset yang menyebutkan Banda Aceh masuk zona rawan likuifaksi dilakukan oleh Adrin Tohari, Khori Sugianti, Arifan Jaya Syahbana dan Eko Soebowo.
Baca Juga: Rekor Baru MURI: 44.175 ASN Jabar Pakai Sarung Tenun, Bukti Cinta Budaya Lokal
Hasilnya dipublikasikan dalam Jurnal Riset Geologi dan Pertambangan, Vol 25, No 2 (2015), 159-167, dan dapat diakses di website LIPI.
Dari riset tersebut, berdasarkan hasil perhitungan penurunan tanah, wilayah Banda Aceh disebutkan dibagi menjadi lima zona kerentanan, dari yang sangat rendah hingga sangat tinggi.
Zona kerentanan tinggi hingga sangat tinggi hampir terdapat di semua wilayah Kota Banda Aceh kecuali wilayah Kecamatan Baiturrahman.(L/AR/R01)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Indonesia Dukung Perintah Penangkapan ICC untuk Netanyahu dan Gallant