Jakarta, MINA – Ketua Komisi IV DPR RI, Siti Hediati Hariyadi atau Titiek Soeharto melakukan inspeksi mendadak (sidak) di Gudang Bulog Tabahawa, Maluku Utara, baru-baru ini. Dalam kunjungan tersebut, ditemukan tumpukan beras yang telah menghitam karena terlalu lama disimpan tanpa disalurkan.
Ekspresi kecewa sekaligus geram Titiek terekam jelas dalam video yang diunggah melalui akun resmi DPR RI.
“Ini untuk mengecek kondisi beras yang ada di sini. Ternyata ada yang sudah setahun lebih, masuk sejak Mei 2024, dan masih tersisa 1.200 ton,” ujarnya dengan nada tinggi, seperti dikutip di Jakarta, Sabtu (27/9).
Titiek mempertanyakan mengapa stok beras lama tersebut tidak segera disalurkan sehingga kualitasnya turun drastis dan tak layak konsumsi. Sambil menunjuk tumpukan beras berwarna abu-abu, ia menegaskan agar Bulog memberikan laporan yang jujur kepada pimpinan kementerian maupun kantor pusat.
Baca Juga: Netanyahu Sebut Indonesia di PBB, Puji Pidato Prabowo
“Saya nggak tahu ini mau disimpan sampai kapan. Kenapa nggak disalur-salurkan? Jangan sampai masyarakat menerima beras seperti ini,” tegasnya.
Selain itu, Titiek juga menyoroti kualitas beras yang dilepas Bulog melalui program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) dengan harga Rp65 ribu per kemasan lima kilogram. Menurutnya, beras yang beredar di masyarakat melalui program tersebut jauh dari standar yang layak.
“Kalau SPHP dapatnya yang kayak begini, jelas tidak pantas. Untuk bantuan pun ini tidak layak, apalagi untuk dijual. Mungkin cocoknya hanya untuk pakan ternak,” ucapnya dengan nada kecewa.
Beras Cadangan Pemerintah (CBP) merupakan stok yang dikelola oleh Bulog untuk mengantisipasi kebutuhan mendesak seperti bencana alam dan menjaga stabilitas harga pangan nasional. Namun, kasus penumpukan stok lama yang tidak segera disalurkan sering memicu permasalahan, termasuk penurunan kualitas beras hingga dugaan penyalahgunaan dalam distribusi.
Baca Juga: Indonesia Salurkan Bantuan Pangan Senilai USD 12 Juta ke Gaza
Kritik Titiek ini menambah sorotan publik terhadap kinerja Bulog dalam pengelolaan CBP. Kasus serupa pernah terjadi di beberapa daerah, di mana beras bantuan sosial ditemukan dalam kondisi tak layak konsumsi. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Udara Jakarta Sabtu Ini Peringkat Kedua Terburuk di Dunia