Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

YAKHSYALLAH: AMAL KEBAIKAN PENENTU KEBERUNTUNGAN

Admin - Rabu, 17 Desember 2014 - 06:48 WIB

Rabu, 17 Desember 2014 - 06:48 WIB

1108 Views ㅤ

KH. Yakhsyallah Mansur, MA. (Photo : Hadis/MINA)
Imaamul Muslimin Yakhsyallah Mansur. (Foto : Hadis/MINA)
KH. <a href=

Yakhsyallah Mansur, MA. (Photo : Hadis/MINA)" width="300" height="200" /> KH. Yakhsyallah Mansur, MA. (Photo : Hadis/MINA)

Bogor,  23 Shafar 1436/16 Desember 2014 (MINA) – Beramal kebaikan merupakan penentu keberuntungan, seseorang akan bernasib baik atau buruk sangat bergantung pada amalnya tersebut .

Demikian disampaikan oleh Imam Yakhsyallah Mansur kepada puluhan Jamaah Ta’lim di Cileungsi-Bogor, Senin (15/12) dan menambahkan bahwa Allah akan menjamin segala kebaikan manusia selama ia berbuat baik di dunia.

“Jika kita bernasib kurang baik, kita mesti introspeksi, karena bisa jadi apa yang kita lakukan sebelumnya kurang baik,” katanya.

Kata dia, Allah telah menegaskan dalam Al-Quran Surat Az-Zumar surat ke 39 ayat 10 yang artinya Katakanlah: “Hai hamba-hamba-Ku yang beriman. bertakwalah kepada Tuhanmu”. Orang-orang yang berbuat baik di dunia ini memperoleh kebaikan.

Baca Juga: Prof Asrorun Niam: Tujuan Fatwa untuk Kemaslahatan Hakiki

Karenanya, pimpinan Shuffah Al-Quran Abdullah bin Mas’ud itu menuturkan, manusia sebagai makhluk ciptaan Allah tidak hanya berfikir dan fokus pada kehidupan akhirat saja, tapi perlu berfikir untuk kehidupan dunia, dengan banyak berbuat baik.

Dia juga menjelaskan, bahwa ayat tersebut tidak hanya berlaku untuk ummat Muslim, tetapi juga untuk non Muslim, karena Allah memiliki sifat Maha Adil.

“Jangan sampai, seorang Muslim mengatakan, bahwa karena dirinya beragama Islam terus Allah akan menjaminnya,”

Ayat yang turun di Mekkah atau disebut Makkiyah tersebut yang kemudian sejarah mencatat, Rasulullah dan sahabat mulai hijrah menyebarkan Islam ke Habasyah dan Ethiopia.

Baca Juga: KH Afifuddin Muhajir: Fatwa Dibutuhkan Sepanjang Zaman

Dari ayat tersebut, Duta Al-Quds itu juga mengajak kepada para jamaah untuk siap berdakwah  di kepada semua kalangan.

“Sekarang zamannya teknologi, silahkan ikhwan menggunakannya dengan menyebarkan kalimat Allah dan berdakwah via media sosial yang ada,” kata Imam.

Imam mengingatkan, bahwa untuk berdakwah, ikhwan harus memiliki sifat sabar dalam menyebarkan kebenaran, karena seperti diketahui bersama saat Rasulullah dahulu mengenalkan ajaran Islam ujiannya sangat besar. Karenanya Imam ketiga Jamaah Muslimin (Hizbullah) itu mengatakan, modal keberhasilan dakwah Rasulullah adalah sabar.

“Sabar adalah syarat suatu keberhasilan dakwah,” pungkasnya. (L/P004/R11)

Baca Juga: Pelatihan UMKM di Jakarta Diharap Lahirkan Muzaki Baru

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia