Oleh Bahron Ansori, wartawan Kantor Berita MINA
Dalam Islam, berpikir positif sangat dianjurkan dan didukung oleh ajaran Al-Qur’an dan Hadis. Berikut adalah beberapa dalil dari Al-Qur’an dan Hadis yang mengajarkan tentang pentingnya berpikir positif dan memiliki sikap optimis. Berikut beberapa dalil dari al Qur’an dan al Hadis perintah berfikir positif.
Dalil dari al Qur’an
Surah Al-Baqarah (2: 286), “Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebaikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya.”
Baca Juga: Ruqyah, Kunci Kesehatan Jiwa dan Kedamaian Hati
Ayat ini mengajarkan kita untuk berpikir positif bahwa setiap ujian yang kita hadapi sesuai dengan kemampuan kita dan bahwa Allah memberikan keadilan dalam segala hal.
Surah Yusuf (12: 87), “Janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir.”
Ayat ini menegaskan bahwa seorang mukmin tidak boleh putus asa dan harus selalu optimis akan rahmat Allah.
Surah At-Tawbah (9: 51), “Katakanlah: ‘Sekali-kali tidak akan menimpa kami melainkan apa yang telah ditetapkan Allah bagi kami. Dialah Pelindung kami, dan hanya kepada Allah orang-orang yang beriman harus bertawakkal.'”
Baca Juga: Bahaya Bullying, Tinjauan Ilmiah dan Perspektif Islam
Ayat ini mengajarkan kita untuk memiliki sikap tawakkal dan percaya bahwa apapun yang terjadi adalah ketetapan Allah yang terbaik untuk kita.
Dalil dari Hadis
Hadis Riwayat Muslim. Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Janganlah salah seorang di antara kalian mati kecuali dia berhusnuzan (berprasangka baik) kepada Allah.”
Hadis ini mengajarkan pentingnya memiliki prasangka baik kepada Allah, yang merupakan inti dari berpikir positif.
Baca Juga: Manfaat Susu bagi Kesehatan
Hadis Riwayat Bukhari dan Muslim. Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Allah berfirman, ‘Aku tergantung persangkaan hamba-Ku kepada-Ku.'”
Hadis ini menunjukkan bahwa Allah akan memperlakukan kita sesuai dengan prasangka kita kepada-Nya, oleh karena itu kita harus selalu berpikir positif dan berprasangka baik.
Hadis Riwayat Tirmidzi. Dari Anas bin Malik radhiallahu ‘anhu, Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Jika kiamat terjadi dan di tangan salah seorang dari kalian ada biji kurma, maka tanamlah.”
Hadis ini mengajarkan sikap optimis dan tetap berusaha meskipun dalam situasi yang sangat sulit.
Baca Juga: Indonesia Lakukan Operasi Jantung Robotik untuk Pertama Kalinya
Berfikir positif adalah sikap mental dan cara pandang yang fokus pada hal-hal baik dalam berbagai situasi, meskipun mungkin ada tantangan atau hambatan. Ini melibatkan pengembangan pola pikir yang optimis, melihat sisi terang dalam setiap keadaan, dan percaya bahwa segala sesuatu akan berjalan baik pada akhirnya. Berikut adalah beberapa manfaat dan cara untuk menerapkan berpikir positif:
- Kesehatan Mental yang Lebih Baik. Mengurangi stres dan gejala depresi serta meningkatkan rasa bahagia.
- Kesehatan Fisik yang Lebih Baik. Meningkatkan sistem kekebalan tubuh, mengurangi risiko penyakit kardiovaskular, dan mempercepat pemulihan dari penyakit.
- Hubungan yang Lebih Baik. Membantu membangun hubungan yang lebih kuat dan positif dengan orang lain.
- Kreativitas dan Produktivitas. Meningkatkan kemampuan untuk menemukan solusi kreatif dan meningkatkan produktivitas dalam pekerjaan.
- Ketahanan terhadap Tantangan. Membantu mengatasi rintangan dan kegagalan dengan lebih efektif.
Tentu saja untuk menerapkan agar seseorang bisa berfikir positip, ada beberapa cara yang bisa dilakukan antara lain sebagai berikut.
Cara Menerapkan Berpikir Positif
Baca Juga: Puluhan Ribu Anak Papua Barat Terima Vaksin Polio
- Self-talk yang positif. Ubah pikiran negatif menjadi afirmasi positif. Misalnya, alih-alih berpikir “Saya tidak bisa melakukannya,” katakan “Saya akan mencoba yang terbaik dan belajar dari pengalaman ini.”
- Bersyukur. Fokus pada hal-hal yang Anda syukuri setiap hari. Ini bisa mengubah perspektif dan mengingatkan Anda pada hal-hal baik dalam hidup.
- Mengelilingi diri dengan orang positif. Berinteraksi dengan orang-orang yang memiliki sikap positif dapat mempengaruhi Anda untuk berpikir lebih positif juga.
- Menghindari negativitas. Kurangi paparan terhadap berita negatif, media sosial, atau orang-orang yang sering kali pesimis.
- Menjaga kesehatan fisik. Olahraga teratur, tidur yang cukup, dan makan makanan sehat dapat meningkatkan suasana hati dan energi.
- Meditasi dan relaksasi. Praktik meditasi atau teknik relaksasi dapat membantu mengendalikan stres dan meningkatkan fokus pada hal-hal positif.
- Tetapkan tujuan realistis. Tetapkan tujuan yang realistis dan langkah-langkah kecil untuk mencapainya. Rayakan setiap pencapaian kecil di sepanjang jalan.
- Membantu orang lain. Tindakan kebaikan dan membantu orang lain dapat meningkatkan perasaan positif dalam diri sendiri.
Berpikir positif bukan berarti mengabaikan realitas atau menghindari masalah, tetapi lebih pada bagaimana kita merespon dan menghadapi situasi tersebut dengan cara yang konstruktif dan optimis.
Faktor penghambat berfikir positif
Berpikir positif bisa menjadi tantangan, terutama ketika kita dihadapkan pada faktor-faktor penghambat yang bisa menghalangi kita untuk mempertahankan pola pikir yang optimis. Berikut adalah beberapa faktor penghambat berpikir positif.
- Stres dan kecemasan. Stres yang berlebihan dan kecemasan dapat membuat seseorang sulit untuk melihat sisi positif dalam situasi. Ketika pikiran dipenuhi oleh kekhawatiran dan ketakutan, kemampuan untuk berpikir jernih dan positif dapat terganggu.
- Lingkungan negatif. Lingkungan yang penuh dengan negativitas, seperti tempat kerja yang tidak mendukung atau pergaulan yang pesimis, bisa mempengaruhi cara pandang seseorang. Interaksi terus-menerus dengan orang-orang yang negatif dapat menular dan menurunkan semangat positif.
- Pola pikir negatif yang terbentuk lama. Pola pikir negatif yang telah terbentuk sejak lama sulit diubah. Misalnya, seseorang yang selalu pesimis atau cenderung melihat kekurangan daripada kelebihan akan lebih sulit untuk beralih ke pola pikir positif.
- Kurangnya rasa percaya diri. Kurangnya rasa percaya diri dapat membuat seseorang meragukan kemampuannya dan selalu merasa bahwa hasil yang buruk akan terjadi. Hal ini menghambat seseorang untuk berpikir positif tentang situasi atau kemampuan diri sendiri.
- Pengalaman buruk di masa lalu. Pengalaman negatif atau trauma masa lalu dapat mempengaruhi cara seseorang memandang masa kini dan masa depan. Ketakutan akan kegagalan atau kekecewaan dapat mencegah seseorang untuk berpikir positif.
- Tuntutan dan harapan yang tidak realistis. Tuntutan yang berlebihan dan harapan yang tidak realistis terhadap diri sendiri atau orang lain dapat menyebabkan kekecewaan dan frustrasi, yang pada gilirannya menghambat kemampuan untuk berpikir positif.
- Kesehatan fisik yang buruk. Kondisi kesehatan fisik yang buruk dapat mempengaruhi suasana hati dan energi. Rasa sakit atau penyakit kronis dapat membuat seseorang sulit untuk merasa positif dan optimis.
- Kurangnya dukungan sosial. Dukungan sosial yang rendah atau isolasi sosial dapat membuat seseorang merasa sendirian dan tidak termotivasi. Dukungan dari keluarga, teman, dan rekan kerja sangat penting untuk membantu seseorang tetap positif.
- Paparan berita negatif. Terlalu banyak mengonsumsi berita negatif atau konten media yang pesimis dapat membentuk pandangan dunia yang negatif. Paparan terus-menerus terhadap informasi negatif dapat mengurangi kemampuan seseorang untuk berpikir positif.
- Kurangnya penghargaan diri. Meremehkan diri sendiri dan tidak memberi penghargaan atas pencapaian diri sendiri dapat menghambat perkembangan sikap positif. Penting untuk menghargai diri sendiri dan mengenali pencapaian, sekecil apapun itu.
Cara Mengatasi Penghambat Berpikir Positif
Baca Juga: Kemenkes Bantu Korban Terdampak Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki
Berikut ini adalah cara mengatasi penghambat berfikir positif.
- Kelola stres. Praktikkan teknik relaksasi seperti meditasi, yoga, atau pernapasan dalam.
- Pilih lingkungan yang mendukung. Cari lingkungan yang mendukung dan dikelilingi oleh orang-orang positif.
- Ubah pola pikir. Latih diri untuk mengidentifikasi dan mengubah pikiran negatif menjadi positif.
- Bangun rasa percaya diri. Fokus pada kelebihan dan pencapaian diri sendiri.
- Lepaskan pengalaman buruk. Cari bantuan profesional jika perlu untuk mengatasi trauma atau pengalaman buruk.
- Tetapkan harapan realistis. Tetapkan tujuan yang realistis dan hargai setiap kemajuan kecil.
- Jaga kesehatan. Perhatikan kesehatan fisik dengan berolahraga, makan sehat, dan tidur cukup.
- Cari dukungan sosial. Bangun jaringan dukungan dengan keluarga, teman, dan komunitas.
- Batasi paparan berita negatif. Kurangi waktu yang dihabiskan untuk berita negatif dan fokus pada konten yang positif.
- Hargai diri sendiri. Akui dan rayakan pencapaian diri sendiri.
Dengan mengidentifikasi dan mengatasi faktor-faktor penghambat ini, seseorang dapat lebih mudah mengembangkan dan mempertahankan pola pikir positif.
Yuk berfikir positif selalu agar apa yang menjadi harapan dan cita-cita kita selama ini mudah terwujud dengan izin dan takdir Allah.[]
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Membaca Al-Qur’an dan Manfaat Kesehatan, Bukti Ilmiah
Baca Juga: Kemenkes Anjurkan Masyarakat Skrining Kesehatan Jiwa Minimal Setahun Sekali