MADLEEN, adalah kapal bantuan kemanusiaan, yang membawa 12 aktivis kemanusiaan, dalam misi perjalanan untuk menerobos blokade Gaza.
Kapal pesiar berbendera Inggris yang dioperasikan oleh Freedom Flotilla Coalition, telah berangkat dari Pelabuhan Catania, kota terbesar kedua setelah Palermo, di wilayah otonom Sisilia, Italia, pada 1 Juni dan berharap untuk mencapai Gaza di kemudian hari. Namun kemudian pasukan Israel mencegatnya, Senin (9/6/2025) bahkan menculik mereka, serta menahannya.
Kementerian Luar Negeri Israel, dalam sebuah pernyataan di X, mengatakan bahwa kapal itu “berjalan dengan selamat menuju pantai Israel. Para penumpang akan dikembalikan ke negara asal mereka”.
Di atas kapal Madleen, yang dinamai menurut satu-satunya nelayan perempuan Palestina, Madleen Kullab (31 tahun), terdapat 12 aktivis kemanusiaan dari berbagai negara.
Baca Juga: Teladan Adalah Dakwah Terbesar, Tanpa Itu Dakwahmu Hampa
Mereka justru berasald ari negara-negara Barat, yaitu dari Swedia, Prancis, Spanyol, Belanda, Brasil dan Turkiye.
Mereka berangkat atas nama kemanusiaan sebagai tanggapan atas blokade total bantuan Israel di daerah kantong yang diblokade itu, menurut laporan Al Jazeera.
Berikut, daftar 12 aktivis kemanusiaan di atas Kapal Madleen tersebut yang telah berani mengambil risiko di kapal kemanusiaan tersebut.
1. Greta Thunberg
Baca Juga: Kapal Kemanusiaan Madleen Aksi Menembus Blokade Gaza
Nama lengkapnya Greta Tintin Eleonora Emman Thunberg. Dia adalah Aktivis Iklim asal Swedia berusia 22 tahun, kelahiran Stockholm, 3 Januari 2003.
Greta Thunberg, seorang perempuan yang dikenal karena suara vokalnya yang menantang para pemimpin dunia untuk mengambil tindakan mengurangi dampak perubahan iklim.
Putri pasangan Svante Thunberg dan Malena Emman ini telah berulang kali mengkritik Israel atas tindakannya di Gaza.
Tahun lalu, Thunberg ditahan di sebuah unjuk rasa pro-Palestina di Kopenhagen, ibukota Denmark.
Baca Juga: Tiada Perayaan Idul Adha di Gaza, Ketika Pengorbanan Terputus dari Keadilan
Dalam pesan video yang diunggah di X, yang direkam sebelum penyadapan, Greta terlihat berkata, “Jika Anda melihat video ini, berarti kami telah diculik di perairan internasional oleh pasukan pendudukan Israel”.
2. Yanis Mhamdi
Yanis Mhamdi adalah seorang sutradara dan jurnalis asal Prancis yang telah lama mengkritik kebijakan Israel, dengan karyanya, seperti film dokumenter tahun lalunya “Netanyahu: Portrait of a War Criminal,” (Netanyahu: Potret Seoang Penjahat Perang), dan film terbarunya yang direkam di Tepi Barat berjudul “Alice in Settlerland” (Alice di pemukiman).
Menurut situs web Freedam Flotilla Coalition, “Mhamdi membahas topik-topik yang sering diabaikan oleh media arus utama, menyoroti isu-isu politik dan sosial yang kompleks. Karyanya bertujuan untuk memberi tahu publik tentang isu-isu yang menjadi kepentingan publik, dengan menggunakan investigasi mendalam dan kesaksian langsung.”
Baca Juga: Qurban Bukan Sekadar Menyembelih Binatang, Tapi Wujudkan Solidaritas
Dalam video yang direkam sebelum penyadapan, Mhamdi mendesak “otoritas Prancis untuk mempercepat pembebasannya jika ia ditahan” ketika mereka melihat video tersebut, yang akan dirilis jika terjadi serangan.
3. Yasemin Acar
Lahir dari orang tua Kurdi, Yasemin Acar telah menjadi aktivis kemanusiaan sejak usia 15 tahun.
Ia dikenal karena upayanya mengadvokasi pengungsi, hak asasi manusia, dan melawan rasisme anti-Muslim.
Baca Juga: 58 Tahun Naksa: Al-Aqsa dan Gaza, Ujian Kemanusiaan Tak Kunjung Usai
Dia telah lama menjadi advokat vokal untuk Palestina selama bertahun-tahun dan telah mengorganisasi demonstrasi pro-Palestina massal di Berlin, Jerman.
“Berasal dari keluarga Kurdi, dia merasa bahwa perlawanan bukanlah pilihan tetapi cara hidup,” keterangan FFC.
Dalam pesan video yang direkam sebelumnya, Acar mengatakan, “Saya memohon kepada rekan-rekan, teman, dan keluarga saya untuk menekan pemerintah Jerman dan meminta pembebasan saya sesegera mungkin.”
Dalam sebuah unggahan di Instagram-nya yang merinci tujuan misi tersebut, Acar mencatat, “Mengebom rumah sakit, mengebom anak-anak, kejahatan perang ini telah kita saksikan selama 20 bulan, dan inilah alasan kita ada di sini. Kita ada di sini karena pemerintah kita tidak melakukan ini.”
Baca Juga: Haji untuk Palestina
4. Thiago Ávila
Thiago Avila, adalah warga Brasil berusia 37 tahun. Dia seorang komunikator, internasionalis, dan sosio-lingkungan, koordinator Freedom Flotilla Brazil, dan anggota Komite Pengarah Freedom Flotilla Coalition.
Avila telah menjadi advokat untuk perjuangan Palestina selama 19 tahun terakhir.
Sejak Oktober 2023, dia telah membangun dan mendukung misi di seluruh dunia sejak invasi Israel ke Gaza dimulai pada Oktober 2023.
Baca Juga: Teladan Nabi Ibrahim dalam Cahaya Idul Adha
Menurut FFC, ia telah terlibat dalam upaya mobilisasi untuk pembukaan perbatasan Rafah di Mesir.
Avila juga berada di Turkiye dalam upaya pertama untuk berlayar dengan misi darurat Freedom Flotilla.
Dalam pesannya, Avila mendesak orang-orang untuk menekan pemerintah mereka agar “memutus hubungan mereka dengan Israel, untuk mengakhiri genosida dan blokade”.
5. Rima Hassan
Baca Juga: Ketika Orang-orang Bodoh Syariat Bercanda Tentang Neraka
Rima Hassan adalah anggota parlemen Prancis. Dia cucu pengungsi Palestina dari Nakba pertama, yang mengukir sejarah ketika ia menjadi anggota parlemen Eropa keturunan Prancis-Palestina pertama, menurut laporan Middle East Eye.
Menurut laporan tersebut, Hassan, dari partai sayap kiri France Unbowed (La France Insoumise, LFI), telah memanfaatkan visibilitasnya untuk secara terbuka mengutuk genosida Israel di Gaza.
Ia menuduh Israel sebagai “kekejaman tak bernama”, “entitas kolonial fasis” yang “berbohong setiap hari”.
Rima Hassan juga sudah memprediksi bahwa militer Israel akan mencegat kapal Madleen.
Baca Juga: 58 Tahun Hari Naksah Palestina, Perlawanan Tak Pernah Padam
Ia mengindikasikan dalam sebuah video yang diunggah di X miliknya, seraya menambahkan bahwa, “ketika kami tidak dapat lagi berkomunikasi dengan Anda, saya mengandalkan Anda untuk melanjutkan mobilisasi”.
6. Baptiste Andre
Baptiste Andre adalah aktivis yang juga dokter asal Prancis.
Dalam pesan yang direkam sebelumnya, Andre menyuarakan seruan serupa dari seluruh anggota kelompok, yang meminta orang-orang untuk menekan pemerintah masing-masing agar membebaskan 12 awak kapal.
Baca Juga: Siapa Putra Nabi Ibrahim yang Disembelih?
Sebelumnya, dalam sebuah video yang diunggah oleh Rima Hassan, warga negara Prancis yang berada di atas Madleen, termasuk Andre, memohon kepada PM Prancis Emmanuel Macron untuk “memastikan perlindungan kapal terhadap segala intervensi oleh tentara Israel”.
7. Mark van Rennes
Mark van Rennes adalah warga negara Belanda.Ia meminta pemerintah Belanda untuk menjamin pembebasan mereka yang ditahan.
8. Omar Faiad
Omar Faiad melaporkan bahwa kru sedang mempersiapkan diri untuk “ditangkap, atau kemungkinan Israel menggunakan kekuatan militer terhadap mereka”.
9. Pascal Maurieras
Pascal Maurieras, aeorang aktivis dan pelaut Prancis. Dia juga pernah ditahan sebelumnya ketika ia berangkat dalam misi FFC ke Gaza pada tahun 2018.
Sejalan dengan seruan rekan-rekan tahanannya, ia mendesak pemerintah Prancis untuk campur tangan.
10. Suayb Ordu
Aktivis Turkiye Suayb Ordu telah terlibat dalam proyek-proyek sukarela yang mendukung Palestina selama bertahun-tahun, bersama istrinya.
Ordu mengatakan bahwa ia akan mempertahankan sikap damai jika terjadi serangan Israel.
Ordu mengatakan dalam sebuah pesan yang diunggah di Instagram aktivis tersebut, saat kapal mendekati Gaza, “Jika ada bahaya yang menimpa saya, jika mereka membunuh saya, dan mereka tidak dapat membuktikannya dengan bukti visual, ketahuilah bahwa saya tidak mengambil tindakan apa pun.”
“Jika ada bahaya yang menimpa salah satu dari kami, mereka Israel sepenuhnya berbohong. Itu disebut pembunuhan,” tambahnya.
11. Reva Viard
Reva Viard adalah seorang aktivis Prancis yang dikenal karena keterlibatannya dalam berbagai kegiatan kemanusiaan.
Dalam pesannya yang direkam sebelumnya, Viard mendesak pemerintah Prancis untuk “mendorong diakhirinya genosida”.
12. Sergio Toribio
Sergio Toribio adalah seorang aktivis Spanyol dan anggota Spanish Boat to Gaza. Toribio juga merupakan anggota LSM konservasi laut Sea Shepherd. []
Mi’raj News Agency (MINA)